Monday, May 29, 2017

cerita seks dengan teman bertubuh atletis super hot

berpesta seks dengan teman atletis

 

cerita seks istriku di entot maling gede-Kami adalah pasangan suami istri yang bahagia dalam perkawinan kami dan sama sama saling mecintai, tetapi dalam kehidupan sex, kami pasangan yang open-minded alias tanpa prasangka, dan suka mengexplor gairah sex kami. Saya merupakan seorang istri dengan seorang anak yang masih kecil. Umur saya masih belia yaitu 27 tahun, namun body masih termasuk kategori sexy  dan montok.



Suamiku berusia 29 tahun. Belakangan ini kami telah melakukan tukar pasangan dengan pasangan lain, dengan hasil yang merangsang selera libido sex kami. Pada saat saya disetubuhi oleh pria lain saya sengaja memperlihatkan kontolnya lelaki itu masuk dalam liang memek ku, dan itu membuatnya on dan terangsang sekali. Juga pada saat kuoral kontol dengan nafsu dan menyemprot spermanya di mulutku atau dimuka. Tapi sebaliknya saya juga nikmat melihat dia di oral ama cewek lain.

Pada hari sabtu teman bisnis suami namanya Anton ultah yang ke 27. Dia tergolong pria muda yang cepat melejit menjalankan usahanya. Mengadakan pesta ulang tahunnya di sebuah diskotik ternama dan terkenal di Jakarta. Dia mengundang kami dan beberapa teman dekatnya, juga rekan bisnisya. Ada beberapa dari mereka yang kami kenal, ketemu beberapakali, pada saat saya menemani suami kerja. Mereka masih tergolong muda yang paling tua umur 31, seperti Alit 25 tahun tampan tubuh atletik juga diundang.

Saya mempersiakan diri agak sexy untuk hangout ntar malam. Dengan mengunakan rok mini berwarna merah menyala dan agak transparan dan celana dalam jenis G-string yang matching. Kucukur bulu memek gw sampai halus agar tidak kelihatan keluar dari G-string dan memakai minyak wangi agar badan berbau wangi dan exotic gw siap untuk hangout. Begitu suami melihat saya berhenti sejenak dengan expresi terpesona, “Wah, wah, lo kelihatan sexy sekali malam ini,” katanya.

Saya senyum sambil mengoda dia dengan bungkuk dan mengoyangkan pantat yang sexy kekanan kekiri kaya penari striptise. “Mau ini?” tanya saya sambil bergaoyang meranngsang.

“Ya, nanti saja,” ujarnya.

Dan kita berangkat dan tiba di TKP. Kamipun segera menuju ke ruangan yang telah dibooking Anton. Saat kami masuk ruang yang exclusive itu, dengan sofa yang kelihatannya nyaman, dan para tamu sudah datang termasuk Alit yang membawa pasangan dia, Wulan berumur 20 tahunan.

Tubuhnya sangat sexy dengan bentuk payudara yang menonjol ukuranya sekitar 36 B dan muka yang manis dan sangat cantik. Wulan memakai rok mini coklat dengan sepatu hak tinggi coklat. Tapi anehnya, saya merasa semua laki laki di situ memandang ke saya. Dan saya merasa dilihat dari ujung kaki sampai ujung dada

Kami di perkenalkan sama Anton kepada teman-temannya. Agus umur 24 thn tampang ABG banget cukup ganteng. Roni umur 30 thn dengan penampilam bersih dan rapi, dan tentu Alit yang sudah saya kenal sebelumnya. Dia merangkul dan mencium pipiku, sambil membuatku terkejut tangan kanan dia meraba dan meremas pantatku tanpa sepengetahuan suamiku. Itu membuatku malu, terangsang dan pipiku memerah.

Tak lama kemudian cewek masuk dengan pakaian sangat sexy sepatu boot hitam yang tinggi selutut, dada membusung kedepan, dan berjalan dengan pede sekali bernama Putri. Menurutku, Putri orangnya sangat liar, cantik dan centil. Kata suamiku itu cewek stripper untuk mebuat malam lebih asik.

Setelah semua duduk di sofa yang telah tersedia botol miniman dan gelas yang sudah penuh minuman. Alit bediri dan mengambil minuman yg dimeja dan bersulang untuk ulang tahunnya Anton, semua bertepuk tangan dan mengambil minuman, dengan lampu di padamkan sedikit agar remang remang, dan kami semua minum, Anton bilang, “Habiskan ya. Kita bergembira,” ujarnya sambil minum.

Dan setelah kami semua minum habis Alit tertawa sambil berkata, “Nikmati malam ini karena minuman itu telah dicampur Inek hadiah dari Anton,” teriaknya. Kami semua berseru, “Mantabssss!!!”. Saat itu juga lagu techno membuat suasana menjadi tambah hidup.

Tak lama badanku merasa ringan tangan mulai dingin, dan perasaan enak dan horny mulai terasa emang setiap dikasi inex bawaan saya horney aja. Dan kamipun berdiri sambil berpelukan dan bergoyang dalam irama denyutan music yang ada. Baru terasa dada suami bergesekan dengan dadaku, membuatnya putingku berdiri tegak. Dan seirama dengan dadaku menyeterum ke memek ku mulai terasa basah.

Tiba-tiba suami melepaskanku untuk mengambil minum di meja. Sendirian bergoyang didepan dan serasa semua mata laki-laki disitu melihatku. Alit, Agus, Roni, dan Anton. Dan aku pun mulai bergoyang lebih erotis dan memeluk org didekatku. Tanpa sadar Putri sang stripper bergoyang dan merangkulku. Karena asik aja, kita berdua bergoyang erotis berdempetan dan tangan Putri berada didadaku yg berdiri on.

Aku melihat suamiku lagi asik dengan Wulan meraba-raba pantatnya sambil bergoyang diantara selangkangan Wulan. Dan Wulanpun memegang kepala suamiku didepan dadanya yang montok sambil digoyangkan. Aku pun tak perdulikan dia lagi di dunia enak banget.

Tak sadar kalau Anton mendekat dan gabung ama kita berpelukan sambil tangan kanannya berada di dalam rok mini Putri. Dan yang kiri memelukku dari pundak dan tangannya meremas remas dadaku dan aku pun sangat menikmatinya. Anton meninggalkan kita dan tanpa sadar memberi aba-aba ke Putri untuk mulai melepaskan pakaiannya.

Putri mulai bergoyang lebih erotis didepan dan mengunakan tubuhku seakan-akan aku cowok. Dia melekuk lekuk sambil meraba tubuhku dari leher, ke dada, dan ke pantatku berulangkali dia lakukan itu Putri memintaku untuk membuka kancing rok mini yang dia kenakan. Dengan kondisi horny dan fly kuturuti. Terdengar suara siul dari cowok-cowok.

Sampai kancing terahir rok mini Putri kubuka dan sekarang kelihatan jelas BH berwarna hitam dan CD tembus pandang berwarna hitam yang memperlihatkan memeknya yang tanpa bulu sehelaipun. Dengan gaya erotis Putri menjilat, dan memilin dadaku dan putting ku dari luar rokku sambil bergoyang goyang erotis. Sedangkan tangannya meraba raba pantat gw sambil menaikan rok miniku sampai terlihat G-stringku seirama denyutan music yang ada, dan sekali kali meraba memekku dengan jarinya secara lembut dan erotis dari luar CD-ku. Itu membuat memekku on dan basah.

Saya merasa sudah didunia nikmat dan gak perduli yang melihat. Aku berbalik untuk melihat suasana dan suamiku yang masih dengan Wulan. Tampak dia sedang meraba raba dada Wulan dari dalam BHnya dan tangan satunya berada diselangkangan Wulan sedang memainkan memeknya. Kulihat suamiku sedang on berat dan horny banget kayaknya.

Kembali aku menikmati goyangan serta rabaan Putri kepada tubuhku. Ternyata Putri telah melepaskan BH dan CD-nya dan bergoyang telanjang bulat. Siulan kembali ku dengar dan membuatku lebih liar dan berani. Putri mulai melepaskan rokku dengan pelan dan lembut dan berhenti pada kancing yang didepan perutku, membuat BH-ku kelihatan bagi yang mau lihat dadaku. Dengan cepat dan lembut Putri telah melepaskan kaitan belakang BH-ku dan jatuh ke lantai memperlihatkan dadaku.

Putri dengan putin yg sedang berdiri menunjukan betapa hornynya. Dengan gerakan erotisnya Putri bergoyang dengan memainkan dada dan memilin putinku yang telanjang sambil diisep, dan dijilat dengan lembut. Kemudian tangannya bergerak untuk melepaskan rokku dari pundakku, dengan kenikmatan yang ku rasakan tidak memperdulikan rok miniku jatuh ke lantai, membuat gw topless dan bergoyang hanya dengan G-stringku.

Gerakan Putri tambah hot dan erotis melekuk lekuk dan mengerakan pinggangnya seolah olah dia lagi fishing gw. Dan tambah ganas Putri mengisep isep dada gw dan tangannya mengelus-elus vagina gw sambil jarinya keluar masuk, dia tahu betapa basahnya vaginaku, yang sudah keluar lendir menembus G-stringku.

Aku melihat Alit berada di belakang Putri dengan tangan yang bergerilia ke dada dan memeknya, dan mencium Putri dengan lidah dijulurkan kemulutnya yg disambut juga dengan lidah Putri didepan mataku. Aku termenung melihat mereka sampai aku tak sadar kalau Putri melepaskan G-Stringku, yang membuatku telanjang bulat dan bergoyang. Saya segera melihat reaksi suamiku yang ternyata dia lagi sibuk sendiri dengan Wulan yang sekarang juga tidak memakai sehelai pakaianpun, dan lagi mengoral suamiku sambil mengocok kontolnya, dan Agus pun menunggu giliranya.

Tiba tiba aku terkejut dengan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh memekku. Aku berbalik dan melihat kepala Putri berada diselangkanganku dan menjilatin memekku. Sedangkan Alit memelukku dari belakang sambil meremas dadaku. Putri dan Alit mengiringku ke sofa dan sampai di sofa mereka melanjutkan menjilatin vaginaku dan Alit mengisap dan menjilat dadaku. Kenikmatan menerpa tubuhku. Kemudian aku merasa ada orang duduk di sebelah kanan dan kiriku.

Ternyata Anton dan Roni. Roni melihat sambil meraba raba dadaku yg satu lagi. Aku malu, terangsang dikelilingin tiga cowok sambil diisepin vagina oleh Putri. Aku mendesah keenakan. Posissi Putri digantikan oleh Anton yang sekarang menjilatin vaginaku.

“Uhhh, nikmat banget rasanya!”

Rangsangan yang hebat kurasakan dari dada yang diisep dua cowok dan vagina yang basah dan horny dilahap abiz oleh Anton. Desahanku membuat para cowok memperlakukanku lebih liar. Putri ke sebelah Roni dan melepaskan pakaiannya sambil mengoral kontolnya sampai ngeceng, dan berikutnya Alit dan Anton, sampai mereka semua tenlanjang bulat. Kulirik kontolnya Alit begitu tebal dan panjang 17 cm, Anton 19 cm dengan ketebalan yg sama, lalu aku meraba punya Roni karena gw tidak dapat melihatnya, ternyata lebih besar dari semuanya dan tebal sekali sampai jariku tidak dapat melingkari kontolnya.

Anton memasukan jarinya kedalam vaginaku sambil clitorisku diisep dan dijilat membuat badanku bergetar. Aku merasakan ada sesuatu yang mau keluar dari vagina.

“Ohhh.. aku keluaaaaarrr. Oh…oh…” desahku.

Cairan hangatku mengalir keluar dari vaginaku terasa tak henti hentinya mengalir keluar. Semua terkena mulut Anton yang melahap dan menjilatin semua cairanku yang keluar. Anton memberiku waktu untuk menikmati orgasmeku sebelum dia mengarahkan kontolnya ke vagina ku dengan pelan dia masukan kontolnya, sampai kontolnya masuk semua baru dia maju mundurkan kontolnya membuatku mengikuti irama yang nikmat dia buat.

Anton mendorong pinggangnya kedepan agar kontolnya masuk semua ke vaginaku. Dengan tak sabar Alit berdiri dan mekangkangi mukaku sampai kontolnya didepan mulutku. Segera kuraih dengan nafsu dan kumasukan kontolnya kedalam mulutku. Kulirik ke kiriku untuk melihat Roni, entah kemana Roni tetapi sudah tidak berada di sampingku lagi.

Putri memainkan dadaku dengan tangan dan mulutnya sambil kontol Alit kuoral dan ku jilat bolanya sampai ujung kontolnya. Kontol Anton dalam vagina membuatku terangsang, seirama dengan jilatan Putri yg lembut di dadaku.

“ohh,..oh…oh….oh….hhhhh” aku makin bernafsu. “Yang kuat, yang kuat…. terus..terus,” desahku.

Mendnegar aku mengerang membuat Anton nafsu dan menyodok vaginaku dengan keras dan badanku mulai bergetar lagi. Kupegang pantat Anton dan kutarik kedalam agar kontolnya masuk lebih dalam lagi ke vaginaku. Terasa panas dan tegang sekali. Urat penit itu terasa mengurut pinggiran vaginaku.

“oh… terus…. terus….”.

Beberapa menit kemudian badanku bergetar getar dengan hebat. Melihat aku keluar Anton menyusul. Aku tahu dari denyutan kontolnya dalam liangku. ”

Oooooo….. Oooohhhh.. aku keluar,” ujar Anton.

Dia mencabut keluar kontolnya dan ternyata Putri telah menunggu dan Anton masukan kontolnya kedalam mulut Putri untuk menyemprotkan air maninya. Banyaknya air mani yang keluar di mulut Putri sampai keluar kepipinya dan sisanya ditelan habis.

Kebanyang olehku kenapa Anton tidak mengeluarkan dimulutku. Padahal gw belum pernah. Tapi minuman dan inek itu membuatku berbuat hal yang belum pernah ku inginkan sebelumnya dan sekarang sangat menginginkan. Sambil melamunkan tentang air mani Anton, tak sadar kontol Alit yang sedang ku oral dengan nafsu, sedang berdenyut denyut siap menyemburkan air maninya.

Aku terkejut tiba tiba, croot.. ccrrrooottt… mulutku dibanjirin air mani Alit. Menyembur dengan keras ketongorokanku membuat gw batuk-batuk. Dan Alit mendorong kontolnya lebih dalam sambil memegang kepalaku sampai habis air maninya didalam kemulutku semua. Banyak air maninya sampai sebagian tumpah ke sofa dan dadaku. Lemas lah Alit bersandar disebelahku.

Kenikmatan pertama merasakan air mani keluar dimulutku membuatku lupa sesaat akan suamiku. Ternyata dia sedang duduk asik telanjang di oral oleh Putri. Kontol Agus dari belakang menyodok memeknya Putri dengan irama yang cepat.

Aku mengambil minum dan meneguknya. Lalu dengan setengah sempoyongan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kembali ke sofa dan minum sedikit lagi mereka santai asik minum-minum sambil bergoyang telanjang. Aku pun bergabung dengan mereka di lantai bergoyang. Sambil menikmati denyutan lagu house music, aku masuk ke dunia kenikmatanku sendiri, Dan rasanya pada saat itu ingin memeluk semua orang yang hadir. Aku mengenali wajah-wajah yang ada namun pikiranku kosong.

Putri bergoyang di atas meja,. Dan aku bergoyang erotis seolah gw stripper yang hot. Dengan menyambut tangan tangan yang meraba-raba setiap lekukan tubuhku yang membuatku sangat horny lagi. Wulan naik keatas meja dan bergoyang bersama. Goyangan kami seperti sepasang lesbi yang sedang terangsang. Wulan memasukan jarinya ke vagina gw dan lidahnya menjilatin dadaku dengan erotis sekali. Tak lama Putri bergabug diatas meja dan kami bertiga kelihatan wanita lesbi yang hot dan heboh dikelilingi Alit, Roni, Anton, Agus, dan suamiku.

Putri mengajak turun ke sofa dan gw terlentang diatas sofa dengan kaki dibuka lebar membuat akses yang mudah bagi Putri melahap vaginaku dan clitorisku, Anton menyuruh Wulan menduduki mukaku. Lalu aku merasakan rasa memek wanita untuk pertama kali.

Memek Wulan yang basah terasa asin, gurih, sedikit amis tapi tak tahu kenapa gw menikmatinya dan melahap memeknya dengan nafsu. Keahlian Putri menjilain clitorisku membuatku mendesah. dan memegang kepala Putri dan mendorongnya ke vaginaku yang berdenyut denyut. Lidahnya dimasukan dalam memiawku membuat tubuhku bergetar keenakan tubuhku bergoyang maut merasakan orgasme.

Cairan Wulan keluar dimulutku dan Wulan menekan memeknya kemukaku sampai hampir aku gak bisa bernafas. Memaksakan menelan semua cairannya yang keluar dari memeknya, dan aku menelan dan mejilat memeknya sampai habis. Aku merasa sangat happy, horny, dan nikmat.

Para cowok (termasuk suamiku) memandangku sambil berbisik bisik. Kemudian Agus dan Roni menghampiri ku yang sedang terlentang telanjang bulat. Roni dengan kontolnya yang besar dan panjang berhenti didepan mukaku. Agus menyusul dan juga berhenti depan mukaku dengan kontol yang setengan berdiri. Suamiku meraih kedua tanganku dan menaruhnya dikedua kontol didepanku sambil mengedipkan matanya seolah memberi aba aku harus melayani mereka.

Dalam kondisi horny kukocok sambil kutarik kontol mereka lebih dekat mulutku. Ku oral secara bergantian. Hanya kontol Roni lebih kuperhatikan, karena tak sabar aku mau merasakannya dalam vagina gw. Aku melihat suamiku, Wulan, Anton, Alit, dan Putri duduk mengelilingi. Seolah menonton film porno, dan aku menyajikan tayangan yang seru bagi mereka.

Sambil bermain oral satu sama lain, tetapi pandangan mata mereka tertuju kepadku yang tengah melayani dua cowok. Kujilat bola Roni dan kusedot masuk kemulutku berulangkali hingga Roni mendesah.

“Ooohhh….Ooooohhhh…” Kujilat batang kontolnya hingga ujung lobang baru kumasukan kemulutku. Panjangnya kontol Roni hanya bisa setengah yang masuk ke mulutku.

Kontol Agus kuperlgwkan sama dan diapun mendesah-desah. Tepuk tangan dari penoton membuat aku sedikit malu. Namun aku malah makin terangsang. Dadaku diremas-remas dan putingku dipilin-pilin oleh mereka berdua, yang memberiku sensai dan nafsu mengkulum kontol mereka. Jari Roni meraba sambil memasukan jarinya kedalam vaginaku yang hangat membuat aku mendesah kenikmatan.

Aku baru sadar kenapa lampu dalam terang sekali. Hanya aku bermain dengan Roni dan Agus, seolah di atas panggung teater dan dikelilingi penonton. Mukaku memerah sebentar karena malu, tapi tubuhku yang horny banget mengalahkan maluku.

Agus duduk di dadaku sambil kuoral, dan Roni diselangkaanku memainkan mengisap vaginaku sambil jarinya masuk keluar. desahanku yang keluar dari birahiku dengan tak sadar aku mendesah. Lagi-lagi tepukan tangan dari penonton bersuara dengan keras. Jilatan Roni membuatku meram melek dalam kenikmatan yang kusalurkan kekontolnya Agus yang sedang kusepong-sepong dengan ganas.

Aku merasa ujung kontol Roni berada didepan lubang vagina. Dengan pelan kepala kontolnya memasuki liang vaginaku. Terasa amat besar masuk kepala kontolnya terasa sedikit sakit dan penuh vaginaku diisi kontolnya. Ujung penisnya sampai mentok dalam vaginaku yang merasa sangat penuh sekali.

Aku berhenti mengoral kontol Agus dan merasakan kenikmatan kontol Roni yang sedang keluar masuk vagina dengan lembut dan pelan. Kenikmatan yang luar biasa kurasakan dalam liang vaginaku. Dengan penuh nafsu kupegangang pantatnya Roni dan aku atur tempo keluar masuk kontolnya lebih cepat. Desahan dan keliaranku keluar tanpa kusadari.

Wulan menghampiriku. Aku berbalik dan diminta untuk nungging doggie style dengan Wulan dibawahku yang menjilat clitorisku yang sangat sensitive. Agus duduk di sofa depanku sambil kuoral. Roni kembali masukan kontolnya ke dalam vaginaku dari belakang. Kenikmatan yang belum pernah kurasakan melanda seluruh sendi-sendi tubuhku. Aku benar-benar merasa kenikmatan yang tak terkatakan.

Kontol Agus yang besar yang keluar masuk dengandengan irama yang cepat membuatku orgasme yang luar biasa dan tak bisa kutahan lagi bergetar. Aku mengejang seraya melengunhkan suara nikmat. Tubuhku sampai harus di pegangi Roni sambil dia menyodok dengan keras memasukan semua kontolnya ke dalam vaginaku.

“Ooohhhh….. yyaaaa…. ohhhh…” desahku. Dia tahu aku orgasme, dia berhentikan agar gw dapat menikmatin orgasmeku.

Begitu kontol Roni dicabutnya, keluarlah cairanku dengan deras sekali ke mulut Wulan yang sedang menunggu, karena tubuhku bergetar sebagian masuk mulutnya, pipinya, hidungnya. Dan Wulan membersihkan semuanya sampai habis. Desahanku masih tak dapat ku kontrol karena lidah Wulan yang hangat dan lembut menyentuh clitorisku berkali kali.

“0hh..ooohhhhh.. ooohhhhh. Ahhhh. ooouhhhh. Kontol Agus dimulutku kulumat habis, kusedot sedot dengan irama yang cepat keluar masuk mulutku.

Sambil gw menikmati orgasmeku, Selesainya Wulan membersihkan vagina gw, Wulan berdiri disampingku menjilat dada gw sambil memijat bola Roni yang sedang kembali mengenjotku vagina gw kembali dengan irama yang sama cepatnya, sambil kontol Agus yang ku kelum dengan biji pelirnya Agus berayun ayun mengenai daguku. Dan suara biji pelir Roni yang menghantam memiawku. Kenikmatan dalam tubuhku yang tiada habisnya membuatku tak tahan lama.

Tubuhku mulai menegang sensai kenikmatan melanda tubuhku vagina gw terasa tersetrum, mulutku terasa penuh dengan kontol Agus, dada gw terasa geli nikmat dengan sekali kali gigitan sensai diputinku yang di lgwkan Wulan, bergetarlah tubuhku lagi gw! Tak lama Orgasmeku terulang lagi tapi yang ini lebih lama dan panjang!nafasku tersendat sendat. Ku rasakan Roni menyodok yodok gw dengan irama lebih cepat dan akhirnya crooooot… crooottt.. dia keluarkan air maninya di pinggangku dan meleleh kebawah sampai lubang pantatku terasa hangat.

Kontol Agus ku kocok kocok dengan irama cepat sambil kubuka mulutku menanti yang air mani keluar dari kontolnya si Agus. melihat mulutku menunggu membuat Agus sangat terangsang! menyembur air mani Agus mengisi mulutku yang menunggu.

Sambil dia kocok kocok sendiri kontolnya dia masukan kembali kemulutku.

“Masukin semua,” perintahnya kepada gw, dia masukan dalam sekali kemulutku semuanya sperma kutelan habis, membuatku tersedak sedak. sentakan keras yang disertai semburan cairan hangat gurih di tenggorokan ketika 2-3 menit dia mengosongkan kontolnya di mulutku.

cerita sex party bertukar pasangan mungkin pengaruh miras sama inex atau memang gw menikmati sensasi seks dengan pria lain, membuat rasa spermanya begitu enak sekali ketika kutelan. Lemaslah kita berempat dan gw pun istirahat disofa terlentang. Suamiku membantu mengenakan pakaian gw karena tak terasa sudah jam 4 pagi dan pesta sudah mau berahir. Anton menghampiri dan berkata,

“Kamu sexy dan hot banget gak salah gw memilih kamu sebagai hadiahku malam ini,” ujarnya sambil mencium gw dengan mesera dan lidahnya bergelut dengan lidah gw.

Lalu dia masukan jarinya kedalam vaginaku untuk terahir kalinya dan memasukan kedalam mulutnya untuk merasakan air maniku sambil tersenyum puas. Dan akhirnya kami semua meningakan ruangan itu. Kakiku sudah tak mampu lagi melangkah karena habis digilir semalaman sama teman-teman suami.



Pengalaman yang indah sekali. Main bersama ini terus menjadi serimoni yang sering kami lakukan dengan teman-teman yang berbeda.

cerita seks istriku di entot maling bejat kontol gede super hottttt

istriku di entot maling bejat kontol gede super hottttt

 

cerita seks berpesta seks dengan binaraga-Tiba-tiba sebuah suara keras membangunkan kami di tengah malam. Fatimah istriku memeluk lenganku saking ketakutannya. Suara itu datang dari arah dapur. Sepertinya kaca yang jatuh berantakan. Naluriku mengatakan ada hal yang tak beres ada di dalam rumah ini. Aku bangun dan menyalakan lampu. Istriku berusaha menahan aku. Dengan hati-hati aku bangun dan membuka pintu dan melangkah ke dapur.

Aku kaget dengan ketakutan yang amat saat muncul sosok asing di bawah jendela dapurku. Nampak di lantai kaca jendela pecah berserakan. Pasti dia ini maling yang hendak mencuri di rumah kami. Sama-sama
kaget dengan gesitnya pencuri ini berdiri dan melangkah pendek menyambar pisau dapur kami yang tidak jauh dari tempatnya. Orang ini lebih gede dari aku. Dengan rambut dan jambangnya yang nggak bercukur nampak begitu sangar. Dengan pakaiannya yang T. Shirt gelap dan celana jean bolong-bolong dia menyeringai mengancam aku dengan pisau dapur itu.

Aku memang lelaki yang nggak pernah tahu bagaimana berkelahi. Melihat ulah maling ini langsung nyaliku putus. Dengan gemetar yang sangat aku berlari kembali ke kamar tidurku dan menutup pintunya. Namun kalah cepat dengan maling itu. Aku berusaha keras menekan untuk mengunci sebaliknya maling itu terus mendorong dengan kuatnya. Istriku histeris berteriak-teriak ketakutan,

“Ada apa Maass.. Toloonngg.. Tolongg..”

Namun teriakan itu pasti sia-sia. Rumah kami adalah rumah baru di perumahan yang belum banyak penghuninya. Tetangga terdekat kami adalah Pak RT yang jaraknya sekitar 30 rumah kosong, yang belum berpenghuni, dari rumah kami. Sementara di arah yang berbeda adalah bentangan kali dan sawah yang luas berpetak-petak. Sejak pernikahan kami 2 tahun yang lalu, inilah rumah kredit kami yang baru kami tinggali selama 2 bulan ini.

Upaya tarik dan dorong pintu itu dengan pasti dimenangkan oleh si maling. Aku terdepak jatuh ke lantai dan maling itu dengan leluasa memasuki kamar tidur kami. Dia mengacung-acungkan pisau dapur ke isteriku agar tidak berteriak-teriak sambil mengancam hendak memotong leherku. Istriku seketika ‘klakep’ sepi. Sambil menodongkan pisau ke leherku dengan kasar aku diraihnya dengan menarik bajuku keluar dari kamar. Matanya nampak menyapu ruangan keluarga dan menarikku mendekat ke lemari perabot. Pasti di nyari-nyari benda berharga yang kami simpan.

Dia menemukan lakban di tumpukkan macam-macam peralatan. Dengan setengah membanting dia mendorong aku agar duduk di lantai. Dia me-lakban tangan dan kakiku kemudian mulutku hingga aku benar-benar bungkem. Dalam keadaan tak berkutik aku ditariknya kembali ke kamar tidurku. Istriku kembali berteriak sambil menangis histeris. Namun itu hanya sesaat.

Maling ini sungguh berpengalaman dan berdarah dingin. Dia hanya bilang,
“Diam nyonya cantiikk.. Jangan membuat aku kalap lhoo..” kembali istriku ‘klakep’ dan sepi.

Nampak maling itu menyapukan pandangannya ke Kamar tidurku. Dia melihati jendela, lemari, tempat tidur, rak kset dan pesawat radio di kamarku. Dia sepertinya berpikir. Semuanya kusaksikan dalam kelumpuhan dan kebisuanku karena lakban yang mengikat kaki tanganku dan membungkam rapat mulutku.

Tiba-tiba maling itu mendekati Fatimah istriku yang gemetar menggulung tubuhnya di pojok ranjang karena shock dan histeris dengan peristiwa yang sedang terjadi. Dengan lakbannya dia langsung bekap mulutnya dan direbahkannya tubuhnya di ranjang. Aku tak kuasa apa-apa hanya mampu tergolek dan berkedip-kedip di lantai. Aku melihat bagaimana sorot mata ketakutan pada wajah Fatimah istriku itu.

Ternyata maling itu merentangkan tangan istriku dan mengikatnya terpisah di kanan kiri kisi-kisi ranjang kayu kami. Demikian pula pada kakinya. Dia rentangkan dan ikat pada kaki-kaki ranjang. Dan akhirnya yang terjadi adalah aku yang tergolek lumpuh di lantai sementara Fatimah istriku telentang dan terikat di ranjang pengantin kami.

Perasaanku sungguh tidak enak. Aku khawatir maling ini berbuat diluar batas. Melihat sosoknya, nampak dia ini orang kasar. Tubuhnya nampak tegar dengan otot-ototnya yang membayang dari T. Shirt dekilnya. Aku taksir tingginya ada sekitar 180 cm. Aku melihati matanya yang melotot sambil menghardik,
“Diam nyonya cantiikk..” saat melihat istriku yang memang nampak sangat seksi dengan pakaian tidurnya yang serba mini karena udara panas di kamar kami yang sempit ini.

“Aku mau makan dulu ya sayaang.. Jangan macam-macam”. Dia nyelonong keluar menuju dapur. Dasar maling nggak bermodal. Dia ngancam pakai pisauku, ngikat pakai lakbanku sekarang makan makananku.

Nampak istriku berontak melepaskan diri dengan sia-sia. Sesekali nampak matanya cemas dan ketakutan Memandang aku. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan maksud melarangnya bergerak banyak. Hemat tenaga.

Sesudah makan maling itu gelatakan membukai Berbagai lemari dan laci-laci di rumah. Dia nggak akan dapatkan apa-apa karena memang kami nggak punya apa- apa. Aku bayangkan betapa wajahnya akan kecewa karena kecele. Kudengar suara gerutu. Nampaknya dia marah.

Dengan menendang pintu dia kembali masuk kamar tidur kami. Membuka lemari pakaian dan mengaduk-adukkannya. Dilempar-lemparkannya isi lemari hingga lantai penuh berserakan. Dia buka kotak perhiasan istriku. Dibuang-buangnya perhiasan imitasi istriku.

Karena tak mendapatkan apa yang dicari Maling mengalihkan sasaran kekecewaan. Dia pandangi istriku yang telentang dalam ikatan di ranjang. Dia mendekat sambil menghardik,

“Mana uang, manaa..? Dasar miskin yaa..? Kamu umpetin dimana..?”

Tangannya yang mengkilat berotot bergerak meraih baju tidur istriku kemudian menariknya dengan keras hingga robek dan putus kancing-kancingnya. Dan yang kemudian nampak terpampang adalah bukit kembar yang begitu indah. Payudara Fatimah yang sangat ranum dan padat yang memang selalu tanpa BH setiap waktu tidur. Nampak sekali wajah maling itu terkesima.

Kini aku benar-benar sangat takut. Segala Kemungkinan bisa terjadi. Aku saksikan adanya perubahan raut mukanya. Sesudah tidak mendapatkan uang atau benda berharga dia jadi penasaran. Dia merasa berhak mendapat pengganti yang setimpal. Maling itu lebih mendekat lagi ke Fatimah dan dengan terus memandangi buah dadanya yang sangat sensual itu. Pelan-pelan dia duduk ditepian ranjang.

“Dimana kamu simpan uangmu nyonya cantiikk..?” sambil tangan turun menyentuh tubuh Fatimah yang sama sekali tak bisa menolak karena kaki dan tangannyaterikat lakban itu. Dan tangan itu mulai mengelusi dekat Payudaranya.

Ampuunn.. Kulihat bagaimana mata Fatimah demikian paniknya. Dia merem memejamkan matanya sambil Memperdengarkan suara dari hidungnya,
“Hheehh.. Hheehh.. Heehh..”.
Istriku mengeluarkan air mata dan menangis, menggeleng-geleng kepalanya sambil mengeluarkan dengus dari hidungnya.

Dan sentuhan maling itu tidak berhenti di tempat. Air mata istriku merangsang dia semakin brutal. Tangan-tangannya dengan tanpa ragu mengelus- elus dan kemudian meremas-remas buah dada Fatimah serta bagian tubuh sensitive lainnya. Hal ini benar-benar membuat darahku menggelegak marah. Aku harus berbuat sesuatu yang bias menghentikan semua ini apapun risikonya. Yang kemudian bisa kulakukan adalah menggerakkan kakiku yang terikat, menekuk dan kemudian menendangkan ke tepian ranjangku. Maling itu terkaget namun sama sekali tidak bergeming.

“Hey, brengsek. Mau ngapain kamu. Jangan macam-macam. Jangan ganggu istrimu yang sedang menikmati pijitanku,”dia menghardik aku. Dan aku memang langsung putus asa. Aku tak mungkin berbuat apa-apa lagi. Kini hanya batinku yang meratapi kejadian ini.

Dan yang terjadi berikutnya adalah sesuatu Yang benar-benar mengerikan. Maling itu menarik robek seluruh busana tidur istriku. Dia benar-benar membuat Fatimah telanjang kecuali celana dalamnya. Lantas dia rebah merapatkan tubuhnya disampingnya. Istriku nampak bak rusa rubuh dalam terkaman serigala. Dan kini pemangsanya mendekat untuk mencabik-cabik untuk menikmati tubuhnya.

Dari matanya mengalir air mata dukanya. Dia tak mampu berpuat apa-apa lagi. Dalam setengah telanjangnya aku kian menyadari betapa cantiknya Fatimah istriku ini. Dia tunjukkan betapa bagian-bagian tubuhnya menampilkan sensualitas yang pasti menyilaukan setiap lelaki yang memandangnya. Rambutnya yang mawut terurai, pertemuan lengan dan bahu melahirkan lembah ketiak yang bias menggoyahkan iman para lelaki.

Payudaranya yang membusung ranum dengan pentilnya yang merah ungu sebesar ujung jari kelingking sangat menantang. Perut dengan pinggulnya yang.. Uuhh.. Begitu dahsyat mempesona syahwat. Aku sendiri terheran bagaimana aku bisa menyunting dewi secantik ini.

Dan kini maling brutal itu menenggelamkan mukanya ke dadanya. Dia menciumi dan menyusu Payudaranya seperti bayi. Dia mengenyoti pentil istriku yang nampaknya berusaha berontak dengan menggeliat-geliatkan tubuhnya yang dipastikan sia-sia. Dengan semakin beringas nafsu nyolongnya kini berubah menjadi nafsu binatang yang dipenuhi birahi.

Dengan gampang dia menjelajahkan moncongnya ke sekujur tubuh Fatimah. Dia merangsek menjilat-jilat dan menciumi ketiak istriku yang sangat sensual itu. Inilah pesta besarnya. Dia mungkin tak pernah membayangkan akan mencicipi nikmat tidur dengan perempuan secantik Fatimah istriku ini.

Menjarah dengan kenyotan, jilatan dan ciumannya maling ini merangsek ke tepian pinggul Fatimah dan kemudian naik ke perutnya. Dengan berdengus-dengus dan nafasnya yang memburu dia menjilati puser Fatimah sambil tangannya gerayangan ke segala arah meremas dan nampak terkadang sedikit mencakar menyalurkan gelegak nafsu birahinya.

Perlawanan istriku sudah sangat melemah. Yang terdengar hanyalah gumam dengus mulut tersumpal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sebagai ungkapan penolakannya. Mungkin ketakutan serta kelelahannya membuat stamina-nya ‘down’ dan lumpuh. Sementara sang maling terus melumati perut dan menjilat- jilat bagian-bagian sensual tubuhnya.

Kebringasan serta kebrutalan hasrat syahwat maling ini semakin meroket ke puncak. Jelas akan memperkosa istriku di depan aku suaminya. Dia bangun dari ranjang dan dengan cepat melepasi T. Shirt serta celana dekilnya. Dia menelanjangi dirinya. Aku terkesima. Maling itu memiliki postur tubuh yang sangat atletis dan menawan menurut ukuran tampilan tubuh lelaki. Dengan warna kulitnya yang coklat kehitaman berkilat karena keringatnya nampak dadanya, otot lengannya perutnya begitu kencang seperti pelaku binaraga. Tungkai kakinya, paha dan betisnya sungguh serasi banget.

Yang membuat aku terperangah adalah kemaluannya. kont*l maling itu begitu mempesona. Muncul dari rimbun jembutnya kont*l itu tegak ngaceng dengan bonggol kepalanya yang juga berkilatan karena kerasnya tekanan darah syahwatnya yang mendesakinya. Besar dan panjangnya di atas rata-rata kemaluan orang Asia dan nampak sangat serasi dalam warna hitaman pada awalnya kemudian sedikit belang kecoklatan pada leher dan ujungnya. Lubang kencingnya muncul dari belahan bonggol yang mekar menantang.

Kesan kekumuhan awal yang kutemui dari rambut dan jambang yang tak bercukur serta pakaiannya yang dekil langsung musnah begitu lelaki maling ini bertelanjang. Dia nampak sangat jantan macam jagoan.

Dalam ketakutan dan panik istriku Fatimah melihat saat maling itu bangun dan dengan cepat melepasi pakaiannya. Begitu lelaki maling itu benar-benar telanjang aku melihat perubahan pada wajah dan mata istriku. Wajah dan pandangannya nampak terpana. Yang belumnya layu dan kuyu kini beringas dengan mata yang membelalak. Mungkin karena ketakutannya yang semakin jadi atau karena adanya ’surprise’ yang tampil dari sosok lelaki telanjang yang kini ada bersamanya diranjangnya. Anehnya pandangannya itu tak dilepaskannya hingga ekor matanya mengikuti kemanapun lelaki maling itu bergerak.

Walaupun aku tak berani menyimpulkan secara pasti, menurut pendapatku wajah macam itu adalah wajah yang diterpa hasrat birahi. Adakah birahi Fatimah bangkit dan berhasrat pada lelaki maling yang dengan brutal telah mengikat dan menelanjangi tubuhnya di depan suaminya itu. Ataukah ’surprise’ yang disuguhkan lelaki itu telah membalik 180 derajat dari takut, marah dan benci menjadi dorongan syahwat yang dahsyat yang melanda seluruh sanubarinya? Ahh.. Aku dirasuki cemburu buta. Aku sering mendengar perempuan yang jatuh cinta dengan penculiknya.

Lelaki maling turun dari ranjang dan merangkak di depan arah kaki Fatimah yang terikat. Dia meraih kaki Fatimah yang terikat dan mulai dengan menjilatinya. Lidahnya menyapu ujung-ujung jari kaki istriku kemudian mengulumnya.

Aku menyaksikan kaki Fatimah yang seakan disengat listrik ribuan watt. Kaget meronta dan meregang- regang. Aku tidak pasti. Apakah itu gerak kaki untuk berontak atau menahan kegelian syahwati. Sementara lelaki maling itu terus menyerang dengan jilatan-jilatannya di telapaknya. Demikian dia melakukan pada kedua tungkai kaki istriku untuk mengawali lumatan dan jialatan selanjutnya menuju puncak nikmat syahwatnya.

Dengan caranya maling itu memang sengaja Menjatuhkan martabatku sebagai suami Fatimah.

“Mas, istrimu enak banget loh. Boleh aku ent*t ya? Boleh.. Ha ha. Aku ent*t istrimu yaa..”

Dan aku disini yang tergolek macam batang pisang tak berdaya hanya mampu menerawang dan menelan ludah.

Namun ada yang mulai merambati dan merasuk ke dalam sanubariku. Aku ingin tahu, macam apa wajah Fatimah saat kont*l maling itu nanti menembusi kemaluannya. Dan keinginan tahuku itu ternyata mulai merangsang syahwat birahiku. Dalam tergolek sambil mata tak lepas memandangi ulah lelaki maling telanjang yang melata bak kadal komodo di atas tubuh pasrah istriku yang jelita kont*lku jadi menegang. Aku ngaceng.

Kusaksikan betapa maling itu merangsek ke Selangkangan istriku. Dia menciumi dan menyedoti paha Fatimah serta meninggalkan merah cupang di setiap rambahannya. Namun yang membuat jantungku berdegup kencang adalah geliat-geliat tubuh istriku yang terikat serta desah dari mulutnya yang terbungkam. Aku sama sekali tidak melihatnya sebagai perlawanan seorang yang sedang disakiti dan dirampas kehormatannya. Istriku nampak begitu hanyut menikmati ulah maling itu.

Aku memastikan bahwa Fatimah telah tenggelam dalam hasrat seksualnya. Dia menggeliat-geliat dan menggoyang-goyangkan tubuhnya teristimewa pinggul serta pantatnya. Fatimah dilanda kegatalan birahi yang sangat dahsyat dan kini nuraninya terus menjemput dan merindui kenyotan bibir si maling itu. Dalam pada itu aku berusaha tetap berpikir positip. Bahwa sangat berat menolak godaan syahwat sebagaimana yang sedang dialaminya. Secara pelan dan pasti kont*lku sendiri semakin keras dan tegak menyaksikan yangharus aku saksikan itu.

Dan klimaks dari pergulatan ‘perkosaan’ itu terjadi. Lelaki maling itu menenggelamkan bibirnya ke Bibir vagina Fatimah. Dia menyedot dan mengenyoti itil istriku dan meneruakkan lidahnya menembusi gerbang kemaluannya. Tak terelakkan..

Dalam kucuran keringat yang terperas dari tubuhnya Fatimah menjerit dalam gumam desahnya. Pantatnya semakin diangkatnya tinggi-tinggi. Dia nampak hendak meraih orgasmenya. Bukan main. Biasanya sangat sulit bagi Fatimah menemukan orgasme. Kali ini belum juga maling itu melakukan penetrasi dia telah dekat pada puncak kepuasan syahwatnya. Ah.. Lihat ituu.. Benar.. Fatimah meraih orgasmenya.. Nittaa..

Dia mengangkat tinggi pantatnya dan tetap Diangkatnya hingga beberapa saat sambil terkejat-kejat. Nampak walaupun tangannya terikat jari-jarinya mengepal seakan hendak meremas sesuatu. Dan kaki-kakinya yang meregang mengungkapkan betapa nikmat syahwat sedang melandanya. Itulah yang bisa ditampilkan olehnya dikarenakan tangan serta kakinya masih terikat ke ranjang.

Dan sang maling tanggap. Sebelum keburu Fatimah Kelelahan dia naik menindih tubuh istriku dan menuntun kont*lnya ke lubang vaginanya. Beberapa kali dia mengocok kecil sebelum akhirnya kemaluan yang lumayan gede dan panjangnya itu tembus dan amblas ditelan mem*k istriku.

Maling itu langsung mengayun-ayunkan kont*lnya ke lubang nikmat yang sepertinya disemangati oleh istriku dengan menggoyang dan mengangkat-angkat pantat dan pinggulnya agar kont*l itu bisa menyentuhi gerbang rahimnya.

Aku sendiri demikian terbakar birahi Menyaksikan peristiwa itu. Khususnya bagaimana wajah istriku dengan rambutnya yang berkeringat mawut jatugh ke dahi dan alisnya. kont*lku sangat tertahan oleh celana sempitku. Aku tak mampu melakukan apa-apa untuk Melepaskan dorongan syahwatku.

Genjotan maling itu semakin cepat dan sering. Aku pastikan bahwa maling itu sedang dirambati nikmat birahinya. kont*lnya yang semakin tegar kaku nampak licin berkilat karena cairan birahi yang melumurinya nampak seperti piston diesel keluar masuk menembusi mem*k istriku. Aku bayangkan betapa nikmat melanda istriku. Dengan kondisinya yang tetap terikat di ranjang, pantatnya nampak naik turun atau mengegos menimpali pompan kont*l lelaki maling itu.

Sebentar lagi spermanya akan muncrat mengisi rongga kemaluan istriku. Dan nampaknya istrikupun akan mendapatkan orgasmenya kembali. Orgasme beruntun. Bukan main. Selama menikah aku bisa hitung berapa kali dia berkejat-kejat menjemput orgasmenya. Namun bersama maling ini tidak sampai 1 jam dia hendak menjemput orgasmenya yang ke dua.

Saat-saat puncak orgasme serta ejakulasinya semakin dekat, lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Fatimah dan tangannya meraih kemudian melepas lakban di mulut istriku. Namun dia tak memberinya kesempatan untuk teriak. Mulutnya langsung menyumpal mulut istriku. Aku saksikan mereka saling berpagut. Dan itu bukan pagutan paksa. Istriku nampak menimpali lumatan bibir maling itu. Mereka tenggelam dalam nikmatnya pagutan. Dan ahh.. ahh.. aahh..

Maling itu melepas cepat pagutannya dan sedikit bangkit. Dia menyambar pisau dapur yang masih ada di dekatnya. Dengan masing-masing sekali sabetan kedua ikatan tangan Fatimah terbebas. Dan pisau itu langsung dilemparkannya ke lantai. Tangan maling itu cepat memeluki tubuh istriku serta bibirnya memagutinya. Dan tanpa ayal dan ragu begitu terbebas tangan istriku langsung memeluki tubuh lelaki maling ini. Kini aku menyaksikan persetubuhan yang nyaris sempurna. Lelaki maling bersama Fatimah istriku langsung tenggelam mendekati puncak syahwatnya.
Hingga…

“Aarrcchh.. Cantikk.. Aku keluaarr..
Hhoohh.. Ampun
enaknyaa..”

Istriku juga mendesis hebat, tak ada omongan namun jelas, dia kembali meraih orgasmenya. Dengan tangannya yang bebas dia bisa melampiaskan gelegak birahinya. Tangannya mencakar punggung maling itu dan menancapkan kukunya. Nampak bilur sejajar memanjang di kanan kiri punggungnya merembes kemerahan. Punggung maling itu sempat terluka dan berdarah.

Masih beberapa saat mereka dalam satu pelukan sebelum pada akhirnya lelaki maling itu bangkit dan menarik kont*lnya dari kemaluan istriku. Aku langsung menyaksikan spermanya yang kental melimpah tumpah dan meleleh dari lubang vagina Fatimah. Sesaat mata maling itu melihati tubuh istriku yang nampak lunglai. Dia lantas bergerak efektif.

Maling itu turun dari ranjang, memakai celana dan T.Shirt-nya. Dia mencopot selembar sarung bantal. Dia mengeluarkan dari kantongnya HP-ku dan HP istriku, jam tangan, perhiasan dan segepok uang simpananku, mungkin hanya sekitar 500-an ribu rupiah. Dia masukkan hasil curiannya ke sarung bantal itu. Tak sampai 2 menit sejak turun ranjang dia langsung keluar dan kabur meninggalkan aku yang masih terikat tak berdaya di lantai dan Fatimah yang telanjang sesudah diperkosanya. Dia telah mencuri barang-barangku dan menikmati tubuh dan kemaluan istriku.

Fatimah nampak bengong sambil melihati aku,

“Maaf, maass.. Aku harus memuaskan nafsu syahwatnya agar dia tidak menyakiti Mas..” Fatimah sudah siap dengan alibinya. Aku hanya diam. Nikmat seksual memang bisa mengubah banyak hal.

Hingga kini, sesudah 8 tahun menikah hingga mempunyai 2 anak aib itu tak pernah diketahui orang. Kami sepakat menyimpannya dalam-dalam.

Sesekali kulihat istriku bengong. Aku memakluminya. Setidaknya memang postur tubuhku serta kaliber kemaluanku tak mungkin mengimbangi milik lelaki maling itu.

cerita seks berpesta seks dengan binaraga

berpesta seks dengan binaraga

 

cerita seks dientot sepupuku yang hot-http://ceritaseksbersama.blogspot.co.id/2017/05/cerita-seks-bersatubuh-dengan-sepupuku-yang-hotttttttttttt.htmlSesuai dengan janji, tepat pukul 12 aku sudah duduk di bangku warung gado-gado Boplo yang sangat terkenal di seantero Jakarta itu. Harganya selangit. Untuk seporsi gado-gadonya Rendi mesti membayar Rp. 25 ribu. Bandingkan dengan tukang gado-gado di rumah, hanya Rp. 2,500 saja. Sepuluh kalinya. Tiba-tiba saat menunggu pesanan, masuklah sebuah Lancer sedan dan parkir tepat di samping mobil Rendi. Nampak Rendi terkejut. Dia berkata bahwa itu adalah mobil teman kantornya.

Kemudian kulihat ada 2 orang turun dari mobil itu. Wow, cukup keren juga mereka. Tampak Rendi menjadi gugup tetapi tidak bisa mengelak. Teman-temannya itu langsung pula menatap dan mendatangi kami.
"Hai, ketemu di sini, nih.. asyik juga yaa..".
Dan mau tidak mau Rendi terpaksa memperkenalkan mereka padaku. Yang bernama Burhan, cukup jangkung dengan kulitnya yang agak gelap. Yang satunya bernama Wijaya, nampaknya keturunan chinese, tubuhnya berotot seperti binaragawan. Mereka tersenyum ramah padaku. Saat Rendi menyebutkan bahwa aku adalah Bu Adit mereka tidak terlalu terkeju. Hanya nampak mata-mata mereka yang nakal seakan ingin melahap tubuhku.

"Kami pernah melihat Ibu di tempat Pak Anggoro, boss kami, saat ada pesta tunangan putranya", begitu mereka menjelaskan mengenai kenalnya mereka padaku.
Aku mencoba mengingat-ingatnya. Kemudian mereka mencari tempat duduk yang agak berjauhan dari tempat duduk kami. Aku setuju saja saat Rendi mengusulkan untuk kembali ke villa di Bogor itu. Dan kami segera bergegas agar punya waktu lebih panjang untuk berasyik masyuk di sana.

Saat kami beranjak meninggalkan warung itu, kami melambaikan tangan untuk teman-teman Rendi yang juga teman suamiku itu. Mereka membalasnya, dan kulihat mata Burhan yang nakal mengernyitkan alisnya padaku dan melepas senyumannya. Ah, dia nampak jantan juga. Dengan kulitnya yang agak gelap, seperti apa ya kontolnya, pikiran gatalku lewat begitu saja.

Sepanjang jalan Rendi lebih banyak diam. Mungkin dia agak panik hingga hilang "mood"nya. Tapi aku berusaha menenangkannya. Biasanya antar lelaki tak akan membocorkan rahasia temannya. Kutepuk pundaknya supaya tenang. Sepertinya dia ingin menunda kencan selingkuh ini, tetapi tampaknya dia malu kalau akan dianggap sebagai pengecut olehku. Lagian mana aku mau..!! Persetan dengan teman-teman Rendi yang juga teman suamiku itu..

Jam 2 tepat kami sudah memasuki halaman villa. Pak Samin membukakan pintu halaman. Rendi memakirkan mobilnya di tempat parkir kemarin. Kami turun dari mobil dan aku menaiki tangga villa, sementara Rendi menemui Pak Samin sebentar. Begitu memasuki kamar kembali, sebagaimana kami memasuki kamar yang sama kemarin, kami langsung berpagutan. Kali ini kami saling menikmati pagutan-pagutan kami cukup lama. Nampaknya Rendi sudah tak lagi terpengaruh dengan teman-temannya tadi.

Aku buka saja ikat pinggangnya, kancing celananya, resluitingnya. Aku lepaskan celananya dan kulemparkan ke bangku yang ada di kamar itu. Begitu pula kemejanya hingga yang tertinggal hanya celana dalamnya. Hal yang amat kusukai adalah melihat Rendi setengah telanjang seperti itu. Sebelum aku sendiri melucuti kaos oblongku, Rendi menciumi pusarku yang sejak tadi telah begitu menarik libidonya. Aku menikmati sepenuh sanubariku. Kuelus-elus kepala Rendi yang bibrrnya sedang melumat pusarku dengan lembut itu. Kemudian hanya dengan membuka blus dan BH-ku sehingga nampak payudaraku yang lepas dan belum menanggalkan celana jeansku, kudorong Rendi ke ranjang. Aku terobsesi mengulangi seperti kemarin, menciumi lehernya, menjilati dan menggigit dadanya dan lembah harum ketiaknya.
Rendi hanya pasrah dan membiarkanku menikmati apa yang ingin kunikmati dari tubuhnya. Dia hanya mendesah dan setiap kali mengelus kepalaku sambil menyibakkan rambutku agar tidak mengganggu kesenanganku.

Tiba-tiba terdengar pintu halaman villa berderit. Ada yang datang. Rendi buru-buru bangkit. Kali ini kulihat dia sangat terkejut. Aku menyusul bangkit untuk melihat siapa yang datang. Ternyata itu mobil Lancer sedan. Rupanya Burhan dan Wijaya sengaja membuntuti kami. Rendi memukul tangannya sendiri menahan kekesalannya. Aku sendiri berusaha untuk tenang. Kulihat Burhan dan Wijaya turun dari mobil dan menaiki tangga villa. Mereka langsung duduk di berandanya. Rendi yang sangat kesal buru-buru berpakaian, tidak terlampau rapi dan dengan terpaksa dia keluar. Dia menemui kedua temannya tersebut.

"Huh, kamu mbuntuti aku ya..", nada bicaranya nampak sangat tidak bersahabat.
"Ah, nggak kok, kami memang sering main ke villa Pak Anggoro ini. Ya Wid, omong-omong bagi-bagi dong", Burhan menyahut sewotnya Rendi dan dengan enteng menyampaikan keinginannya untuk ikut mendapatkan bagian nikmat.
Aku tahu pasti yang dimaksud adalah minta kesempatan agar mereka juga kebagian ikut menikmati tubuhku sementara suaminya yang teman mereka sendiri sedang bertugas keluar kota. Hatiku sendiri berdesir mendengar omongan mereka ini. Aku mencoba mengintip dari celah pintu. Nampak Rendi sedang menempelkan jari telunjuknya di bibirnya, maksudnya agar tidak terlampau keras bicara karena takut aku akan mendengarnya.
"Memangnya kenapa..? Mungkin dia suka juga lho kita main bertiga..", kurang ajar orang-orang ini.

Kuperhatikan mereka semuanya. Rupanya mereka semua ini adalah serigala-serigala yang lapar. Lama mereka saling berbisik tanpa nampak ada jalan keluar. Tiba-tiba ada yang menjalar dalam darahku. Sesuatu yang sangat menggairahkan. Sesuatu yang mungkin akan memberikan sensasi bagiku. Exciting dan sensasional yang akan membakar seluruh atom dalam tubuhku. Aku membayangkan seandainya saja mereka bertiga ini telanjang bulat, dengan kontol-kontol mereka yang ngaceng berat mengerumuniku yang terjongkok di lantai, sambil tangan-tangan mereka mengocok kontolnya masing-masing dan bersiap sewaktu-waktu sperma mereka muncrat menghujani muka, rambut dan mulutku. Aku akan menganga selebar-lebarnya agar sperma-sperma mereka tidak terbuang sia-sia. Aku jadi "horny" sekali.

Kutengok lagi mereka dari celah pintu. Mereka belum juga kunjung mendapatkan solusi. Sementara libidoku mendesak nafsu birahiku yang datang akibat bayanganku tentang mereka yang telanjang dan menyemprotku dengan spermanya yang muncrat-muncrat. Aku tak lagi mampu sabar menunggu. Aku kuakkan saja pintu kamar itu. Dan mereka semua, Rendi, Burhan dan Wijaya serentak menengok ke pintu.

Aku, dengan dada yang telah terbuka langsung membuat mereka tertegun. Entah kaget, entah heran entah bernafsu. Dan aku, sambil melepas senyuman, kunikmati adegan saat para serigala lapar itu memelototkan matanya kepadaku. Aku sama sekali tidak perlu berbicara. Aku diam saja dengan senyumku sementara tanganku bergerak, jariku memilin-milin sendiri putingku, aku sengaja mendesah keras agar mereka mendengar desahanku dan terangsang.

"Mmass.. oohh..", aku merasa sangat kehausan.
Dan sangat menginginkan mereka bertiga segera melahapku. Aku merelakan diri dan tubuhku untuk mereka kunyah-kunyah. Aku ingin sekali gigi mereka segera menancap pada pahaku yang lembut, pada bokongku yang menurut orang sangat sintal, pada buah dadaku yang ranum, pada puting susuku. Aku heran juga, darimana munculnya sebuah keberanian dan kenekadan yang -bukan main- telah kulakukan di depan teman-teman suamiku ini. Aku heran juga akan hadirnya dengan tiba-tiba nafsu "exhibitionist" ini. Kupertontonkan pada mereka bertiga dadaku yang terbuka dengan payudaraku berikut puting-puting-nya yang sangat ranum ini. Kudengar suara Rendi yang tersendat.
"Maarr..".

Tetapi juga suara-suara yang lain. Bukan pembicaraan. Itu adalah suara dengusan Burhan atau Wijaya. Yang kemudian kulihat adalah Burhan mendahului langkah Rendi mendekatiku. Dia meraihku dan menutup pintu kamar tidur. Dia pagut bibirku. Dia pagut leher, pundak maupun payudaraku dengan liar. Dia kesetanan tanpa kontrol. Dia dorong aku ke ranjang. Aku di gumulinya. Dia remasinya bokongku, dia lumat-lumat payudaraku berikut putingnya.

Kudengar pintu kamar digedor-gedor dan akhirnya terbuka. Wijaya masuk kamar. Dia juga langsung merangsekku. Mungkin dia juga merasa bahwa haknya sama dengan Burhan untuk juga menggelutiku saat ini. Aku sangat menikmati keroyokan mereka. Untuk menyatakan "welcome"-ku, aku mendesis dan mendesah sambil tanganku menggapai ikat pinggang Burhan dan melepasnya. Kubuka celananya, kurogoh kontolnya. Demikian pula kulakukan yang sama pada Wijaya. Mereka kini sudah setengah telanjang. Dan selebihnya mereka sendiri yang melucuti dirinya hingga telanjang bulat.

Burhan dengan penuh ketidaksabaran melucuti celana jeansku. Dan Wijaya turut membantu melepasnya dari kaki-kakiku. Dengan sekali renggut celana dalamku juga langsung dilepas oleh Burhan. Ditariknya kakiku sehingga tubuhku berposisi diagonal dengan pantatku berada di tepian ranjang. Burhan berdiri di arah kakiku. Dia kuakkan selangkanganku dan dengan jelasnya menyaksikan nonokku yang mestinya sangat menantang kontolnya. Kemudian tangan kanannya meraih kaki kiriku, diangkatnya ke arah pundaknya. Dan selanjutnya dengan ketangkasan yang dimilikinya dan dengan serta merta dia meraih kontolnya yang telah ngaceng berat untuk di masukkan ke liang kemaluanku.
Kusaksikan sebentar kontolnya yang hitam. Wow, ukurannya sama persis dengan besar dan panjangnya kontol Rendi.

Aku bergetar. Aku merindukan kontol seperti itu sejak meninggalkan warung gado-gado tadi. Sayangnya kontol Rendi tak jadi menyerangku karena adanya gangguan dari Burhan dan Wijaya ini. Tapi bagiku akhirnya tak ada bedanya. Kontol Rendi atau kontol Burhan sama saja. Aku akan memberikan kepuasan seksual untuk pemilik kontol-kontol indah ini. Kontol Burhan baru saja menempel ke liang vaginaku ketika Wijaya yang juga telah telanjang bulat naik ke ranjang dan mengangkangiku. Dia berjongkok persis di atas dadaku. Dan kontolnya yang juga ternyata sebesar para koleganya, si Rendi dan Burhan, sudah mengacung keras dan kuat, berkilatan batang dan kepalanya tepat di depan wajahku. Sungguh sangat menggairahkan dan sensasional. Telanjang bulat dikeroyok teman-teman suamiku yang sama-sama berkontol besar, yang satu berusaha menembus nonokku, yang lain minta dijilati dan diisap.

Aku tidak tahu di mana Rendi. Mungkin dia mengambek. Aku membayangkan dia sedang bengong duduk di beranda. Aku sungguh merasa sangat beruntung. Aneh juga, hal yang beberapa saat sebelumnya hanya dapat kubayangkan, sekarang telah benar-benar kualami. Burhan menggenjot nonokku. Kontolnya yang hitam besar dan sangat legit kurasakan saat menembus vaginaku yang telah membasah sejak bersama Rendi tadi. Sementara itu, Wijaya yang ngentot mulutku meracau.
"Ayoo, Bu Adit.. isepp Buu.. ayyoo isep Bu Aditt.. besar mana sama kontol Pak Aditt heehh..", racauannya persis seperti orang kemasukkan setan pohon randu di belakang kampung di desa kelahiranku.

Kontol Wijaya ini sangat lezat. Kujilati akarnya yang menggunung tepat di bawah pangkal batang dan biji pelirnya. Dan dengan setengah merangkak, Wijaya menusukkan kontol putih besarnya merangsek mulutku. Dan pelan-pelan memompanya. Entah dimana aku saat ini. Yang dapat kurasakan hanyalah kenikmatan yang melayang-layang akibat tusukan kontol Burhan di vaginaku dan rangsekan kontol Wijaya di mulutku. Dan saat lamat-lamat kudengar rintihan tak tertahankan dari mulut Burhan. Itu pertanda bahwa tak lama lagi spermanya pasti muncrat. Dengan serta merta kutarik tangan Burhan dan kuajak naik ke ranjang dan sementara kulepaskan kuluman mulutku pada kontol Wijaya. Aku ingin agar Burhan menumpahkan spermanya ke mulutku. Aku ingin meminum spermanya. Burhan dan Wijaya secara berbarengan tahu apa yang kuinginkan dan mereka melayaniku dengan baik. Wijaya turun menggantikan peran Burhan mengentot memekku dan Burhan naik untuk mengocok kontolnya sendiri dan memuncratkan spermanya ke mulutku.

cerita seks bersatubuh dengan sepupuku yang hotttt

bersetubuh dengan sepupuku yang hottttttttt

 

cerita seks kontol bang dasrizal-Kedua barbel kecil masing-masing seberat 5 kilogram terasa telah kian berat saja kuayun-ayunkan bergantian. Keringatku telah sejak tadi berseleweran membasahi seluruh tubuhku yang kuperhatikan lewat cermin sebesar pintu di depanku itu telah tambah mekar dan kekar. Kalau dibandingkan dengan atlet binaraga, aku tak kalah indahnya. Aku hanya tersenyum sambil kemudian menaruh kedua barbelku dan menyeka keringat di dahi. Kuperhatikan jam telah menunjukan pukul 22:39 tepat.
Ya, memang pada jam-jam seperti ini aku biasa olahraga berat untuk membentuk otot-otot di tubuhku. Suasana sepi dan udara sejuk sangat aku sukai. Kamar kost-ku di pinggirn utara kota Jogja memang menawarkan hawa dinginnya. Itulah sebabnya aku sangat betah kost di sini sejak resmi jadi mahasiswa hingga hampir ujian akhirku yang memasuki semester delapan ini.

Sudah jadi kebiasaanku, aku selalu berolahraga dengan telanjang bulat, sehingga dapat kuperhatikan tubuhku sendiri lewat cermin itu yang kian hari kian tumbuh kekar dan indah. berkulit sawo matang gelap. Rambut kasar memenuhi hampir di seluruh kedua lengan tangan dan kaki serta dadaku yang membidang ke bawah, lebih-lebih pada daerah kemaluanku. Rambutnya tumbuh subur dengan batang zakarnya yang selalu terhangati olehnya. Kuraba-raba batang kemaluanku yang mulai beranjak tegang ereksi ini. Hmm, ouh, mengasyikan sekali. Air keringatku turut membasahi batang zakar dan buah pelirku. Dengan sambil duduk di kursi plastik aku berfantasi seandainya ini dilakukan oleh seorang wanita. Mengelus-elus zakarku yang pernah kuukur memiliki panjang 20 centimeter dengan garis lingkar yang 18 centimeter! Mataku hanya merem melek saja menikmati sensasi yang indah ini. Perlahan-lahan aku mulai melumuri batang zakarku dengan air liurku sendiri. Kini sambil menggenggam batang zakar, aku terus menerus melakukan mengocok-ngocok secara lembut yang berangsur-angsur ke tempo cepat.

Aku tengah menikmati itu semua dengan sensasiku yang luar biasa ketika tiba-tiba pintu kamar kost-ku diketok pelan-pelan. Sial, aku sejenak terperangah, lebih-lebih saat kudengar suara cewek yang cukup lama sekali tak pernah kudengar.
“Mas, Mas Wid? Ini aku, Irma!”
Irma? Adik sepupuku dari Pekalongan? Ngapain malam-malam begini ini datang ke Jogja? Gila! Buru-buru aku melilitkan kain handuk kecilku sambil memburu ke arah pintu untuk membukakannya. “Irma?” ucapku sambil menggeser posisiku berdiri untuk memberi jalan masuk buat adik sepupuku yang terkenal tomboy ini. Irma terus saja masuk ke dalam sambil melempar tas ranselnya dan lari ke kamar mandi yang memang tersedia di setiap kamar kost ini. Sejenak aku melongok keluar, sepi, hanya gelap di halaman samping yang menawarkan kesunyian. Pintu kembali kututup dan kukunci. Aku hanya menghela nafasku dalam-dalam sambil memperhatikan tas ransel Irma.

Tak berapa lama Irma keluar dengan wajah basah dan kusut. Rambutnya yang lebat sebahu acak-acakan. Aku agak terkejut saat menyadari bahwa kini Irma hanya memakai kaos oblong khas Jogja. Rupanya ia telah melepas celana jeans biru ketatnya di kamar mandi. Kulit pahanya yang kuning langsat dan ketat itu terlihat jelas. “Ada masalah apa lagi, hmm? Dapat nilai jelek lagi di sekolahan lalu dimarahi Bapak Ibumu?” tanyaku sambil mendekat dan mengelus rambutnya, Irma hanya terdiam saja. Anak SMU kelas dua ini memang bandel. Mungkin sifat tomboynya yang membuat dirinya begitu. Tak mudah diatur dan maunya sendiri saja. Jadinya, aku ini yang sering kewalahan jika ia datang mendadak minta perlindunganku. Aku memang punya pengaruh di lingkungan keluarganya.

Irma hanya berdiri termangu di depan cermin olah ragaku. Walau wajahnya merunduk, aku dapat melihat bahwa dia sedang memandangi tubuhku yang setengah telanjang ini.
“Lama ya Mas, Irma nggak ke sini.”
“Hampir lima tahun,” jawabku lebih mendekat lagi lalu kusadari bahwa lengan dan tangannya luka lecet kecil.
“Berantem lagi, ya? Gila!” seruku kaget menyadari memar-memar di leher, wajah, kaki, dan entah dimana lagi.
“Irma kalah, Mas. Dikeroyok sepuluh cowok jalanan. Sakit semua, ouih. Mas, jangan bilang sama Bapak Ibu ya, kalau Irma kesini. Aduh…!” teriak tertahan Irma mengaduh pada dadanya.
“Apa yang kamu rasakan Ir? Dimana sakitnya, dimana?” tanyaku menahan tubuhnya yang mau roboh.
Tapi dengan kuat Irma dapat berdiri kembali secara gontai sambil memegangi lenganku.
“Seluruh tubuhku rasanya sakit dan pegal semua, Mas, ouh!”
“Biar Mas lihat, ya? Nggak apa-apa khan? Nggak malu, to?” desakku yang terus terang aku sudah mulai tergoda dengan postur tubuh Irma yang bongsor ketat. Irma hanya mengangguk kalem.
“Ah, Mas Wid. Irma malah pengin seperti dulu lagi, kita mandi bareng… Irma kangen sama pijitan Mas Wid!” ujar Irma tersenyum malu.

Edan! Aku kian merasakan batang kemaluanku mengeras ketat. Dan itu jelas sekali terlihat pada bentuk handuk kecil yang menutupinya, ada semacam benda keras yang hendak menyodok keluar. Dan Irma dapat pula melihatnya! Perlahan kulepas kaos oblong Irma. Sebentar dirinya seperti malu-malu, tapi kemudian membiarkan tanganku kemudian melepas BH ukuran 36B serta CD krem berenda ketatnya. Aku terkejut dan sekaligus terangsang hebat. Di tubuh mulusnya yang indah itu, banyak memar menghiasinya. Aku berjalan memutari tubuh telanjangnya.

Dengan gemetaran, jemariku menggerayangi wajahnya, bibirnya, lalu leher dan terus ke bawahnya. Cukup lama aku meraba-raba dan mengelus serta meremas lembut buah dadanya yang ranum ini. “Mas Wid… enak sekali Mas, teruskan yaaa… ouh, ouh..!” pinta mulut Irma sambil merem-melek. Mulutku kini maju ke dada Irma. Perlahan kuhisap dan kukulum nikmat puting susunya yang coklat kehitaman itu secara bergantian kiri dan kanannya. Sementara kedua jemari tanganku tetap meremas-remas kalem dan meningkat keras. Mulut Irma makin merintih-rintih memintaku untuk berbuat lebih nekat dan berani. Irma menantangku, sedotan pada puting susunya makin kukeraskan sambil kuselingi dengan memilin-milin puting-puting susu tersebut secara gemas.

“Auuuh, aduh Mas Wid, lebih keras… lebih kencang, ouh!” menggelinjang tubuh Irma sambil berpegangan pada kedua pundakku. Puting Irma memang kenyal dan mengasyikan. Kurasakan bahwa kedua puting susu Irma telah mengeras total. Aku merendahkan tubuhku ke bawah, mulutku menyusuri kulit tubuh bugil Irma, menyapu perutnya dan terus ke bawah lagi. Rambut kemaluan Irma rupanya dicukur habis, sehingga yang tampak kini adalah gundukan daging lembut yang terbelah celah sempitnya yang rapat. Karuan lagi saja, mulutku langsung menerkam bibir kemaluan Irma dengan penuh nafsu. Aku terus mendesakkan mulutku ke dalam liang kemaluannya yang sempit sambil menjulurkan lidahku untuk menjilati klitorisnya di dalam sana. Irma benar-benar sangat menggairahkan. Dalam masalah seks, aku memang memliki jadwal rutin dengan pacarku yang dokter gigi itu. Dan kalau dibandingkan, Irma lebih unggul dari Sinta, pacarku. Mulutku tidak hanya melumat-lumat bibir kemaluan Irma, tapi juga menyedot-nyedotnya dengan ganas, menggigit kecil serta menjilat-jilat.

Tanpa kusadari kain handukku terlepas sendiri. Aku sudah merasakan batang kemaluanku yang minta untuk menerjang liang kemaluan lawan. Karuan lagi, aku cepat berdiri dan meminta Irma untuk jongkok di depanku. Gadis itu menurut saja. “Buka mulutmu, Dik. Buka!” pintaku sambil membimbing batang kemaluanku ke dalam mulut Irma. Gadis itu semula menolak keras, tapi aku terus memaksanya bahwa ini tidak berbahaya. Akhirnya Irma menurut saja. Irma mulai menyedot-nyedot keras batang kemaluanku sembari meremas-remas buah zakarku. Ahk, sungguh indah dan menggairahkan. Perbuatan Irma ini rupanya lebih binal dari Sinta. Jemari Irma kadangkala menyelingi dengan mengocok-ngocok batang kemaluanku, lalu menelannya dan melumat-lumat dengan girang.

“Teruskan Dik, teruskan, yeeeahh, ouh… ouh… auh!” teriakku kegelian. Keringat kembali berceceran deras. Aku turut serta menusuk-nusukan batang kemaluanku ke dalam mulut Irma, sehingga gadis cantik ini jadi tersendak-sendak. Tapi justru aku kian senang. Kini aku tak dapat menahan desakan titik puncak orgasmeku. Dengan cepat aku muntahkan spermaku di dalam mulut Irma yang masih mengulum ujung batang kemlauanku.
“Crooot… creet… crret…!”
“Ditelan Dik, ayo ditelan habis, dan bersihkan lepotannya!” pintaku yang dituruti saja oleh Irma yang semula hendak memuntahkannya. Aku sedikit dapat bernafas lega. Irma telah menjilati dan membersihkan lepotan air maniku di sekujur ujung zakar.

“Maaasss, ouh, rasanya aneh…!” ujar Irma sambil kuminta berdiri. Sesaat lamanya kami saling pandang. Kami kemudian hanya saling berpelukan dengan hangat dan mesra. Kurasakan desakan buah dadanya yang kencang itu menggelitik birahiku kembali.
“Ayo Dik, menungging di depan cermin itu!” pintaku sambil mengarahkan tubuh Irma untuk menungging. Irma manut. Dengan cepat aku terus membenamkan batang kemaluanku ke liang kemaluan Irma lewat belakang dan melakukan gerakan maju mundur dengan kencang sekali. “Aduuh, auuh… ouh.. ouh… aaah… ouh, sakit, sakit Mas!” teriak-teriak mulut Irma merem-melek. Tapi aku tak peduli, adik sepupuku itu terus saja kuperkosa dengan hebat. Sambil berpegangan pada kedua pinggulnya, aku menari-narikan batang kemaluanku pada liang kemaluan Irma.
“Sakiiit… ouhh…!”
“Blesep… slep… sleeep…” suara tusukan persetubuhan itu begitu indah.
Irma terus saja menggelinjang hebat.

Aku segera mencabut batang kemaluanku, membalikkan posisi tubuh Irma yang kini telentang dengan kedua kakinya kuminta untuk melipat sejajar badannya. sementara kedua tangannya memegangi lipatan kedua kakinya. Kini aku bekerja lagi untuk menyetubuhi Irma.
“Ouuh… aaahhk… ouh… ouh…!”
Dengan menopang tubuhku berpegangan pada buah dadanya, aku terus kian ganas tanpa ampun lagi menikam-nikam kemaluan Irma dengan batang kemaluanku.
“Crrrooot… cret… creet…!”
Menyemprot air mani zakarku di dalam liang kemaluan Irma. “Maaas… ouuuh… aduh… aaahk!” teriak Irma yang langsung agak lunglai lemas, sementara aku berbaring menindih tubuh bugilnya dengan batang kemaluanku yang masih tetap menancap di dalam kemaluanya.

“Dik Irma, bagaimana kalau adik pindah sekolah di Jogja saja. Kita kontrak satu rumah… hmm?” tanyaku sambil menciumi mulut tebal sensual Irma yang juga membalasku. “Irma sudi-sudi saja, Mas. Ouh…” Entah, karena kelelehan kami, akhirnya tidur adalah pilihannya. Aku benar-benar terlelap.

cerita seks disetubuhi kontol bang dasrizal ditempat gym

 Disetubuhi Bang Dasrizal di tempat fitness

 

cerita seks perselingkuhan kontol polisi-Bang Das [Dasrizal] adalah pelatih fitness-ku. Aku kenal Bang Das sekitar setahun yang lalu di tempat fitness. Waktu itu badan Bang Das belum seketat sekarang. Tetapi berkat latihan intens selama setahun dengan barbel dan berbagai mesin olah raga lainnya maka tubuh Bang Das sekarang sudah "jadi", ketat amat berotot dan nyata sekali dia seorang binaragawan.

 Otot dadanya sangat menonjol ke depan dengan belahan atau lembah di tengahnya [crest]. Tentu dengan puting susu yang masing-masing tertancap di tengah sebelah bawah masing-masing belahan dadanya - tegang melenting - dan kelak ketika aku jilat dengan lidah - terasa nikmat. Biseps dan trisepsnya menonjol amat nyata dan besar. Sedangkan otot perutnya rata ketat sixpacks dan otot pinggang-nya ramping dan ketat. Demikian pula otot paha dan betisnya tampak nyata.

 Sejak semula aku memang dekat dengan Bang Das. Dia memang ramah dan simpatik. Aku suka dilatih Bang Das, karena dia pelatih yang baik, selalu penuh perhatian.Di samping itu,juga tentu karena keketatan otot-ototnya yang sangat merangsang dan merupakan fantasi yang sangat efektif untuk menegangkan kontolku waktu aku berniat ngeloco agar pejuhku muncrat keluar.

 Kalau sedang bertugas melatih, Bang Das selalu mengenakan celana pendek olah raga[boxer] dengan bahagian atas model singlet.Tentu saja ketiaknya jadi perhatianku. Tampak ada jejas bulu ketek di ketiaknya tetapi kedua belah ketiaknya bersih dari rambut dan klimis karena rajin dicukur atau dicabuti bulunya. Agaknya Bang Das harus rajin mencukur bulu keteknya,karena kumisnyapun tampak tumbuh cepat.

 Favoritku adalah cowok yang atletis berotot dan bertubuh ketat.Tidak heran jika aku sudah naksir Bang Das sejak aku baru kenal dia. Untunglah Bang Das tidak pernah keberatan jika tubuhnya kupegang-pegang atau pura-pura aku pijit-pijit. Lama-kelamaan malah Bang Das sendiri yang minta aku massage.Kebetulan aku jagoan massage, karena aku pernah belajar secara professional. Aku juga tahu tentang acupressure.

 Biasanya Bang Das aku massage sesudah selesai kegiatan di fitness center sekitar jam 19:00. Sebelum mandi, tubuhnya yang basah dan lengket oleh keringat itu aku massage, setelah aku olesi dengan minyak. Kontolku selalu saja ngaceng jika sedang massage tubuh Bang Das yang ketat, keras dan kenyal itu.Seluruh tubuhnya aku massage, ter-masuk dada dan puting susunya,kedua belah ketiak dan belahan pantatnya. Karena itu aku menyuruh Bang Das melepas seluruh pakaiannya sampai dia telanjang bulat - tak berpenutup selembar benang pun juga - ketika akan dimassage.Yang tidak jadi sasaran massage-ku adalah kontol dan biji peler-nya.Tapi aku lakukan acupressure di bagian ter-tentu sehingga Bang Das jadi ngaceng kontolnya, mengeras dan kepala kontolnya [glans penis] jadi berwarna merah ungu tegang dan berkilat-kilat!

 Kadang-kadang, saking tegangnya kontol Bang Das, maka dia jadi gelisah dan menggeliat-geliat.Lalu dia mulai mengeluh "AAAGH, MMMPH, MMMPH, MMMPH". Tubuhnya yang ketat itu tampak bertambah kencang dan puting susunya pun melenting :"Tommiiiiii!", dia mulai memanggil namaku :"Isepin kontooool".

 Lalu dia mulai meremas-remas dan mengelus puting susunya yang makin kencang. Kalau sudah begitu aku jadi tidak tega melihat "penderitaan" Bang Das, maka aku menunduk dan menjilati kontolnya, lalu juga mengisap dan mengulumnya.Bang Das jadi berceloteh merasa amat keenakan karena kontolnya aku isap:"AAAGH, MMMPH, MMMPH, MMMPH". Tanganku juga merayap kemana-mana,mengelus puting susu-nya, menyodok ketiaknya, juga lobang pantatnya.

 "MMMPH, MMMPH, MMMPH", Bang Das terus mengeluh dan melenguh seperti kerbau. Setelah aku lihat Bang Das makin gelisah, maka isapan aku maju-mundurkan seperti kontol ketika sedang memompa nonok perempuan: makin cepat, makin cepat, makin cepaaaat dan akhirnya .....CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuh Bnag Das muncrat berceceran kemana-mana!

Sunday, May 21, 2017

Cerita Dewasa Perselingkuhan Hot Nikmatnya Kontol Polisi


Cerita Dewasa Perselingkuhan Hot Nikmatnya Kontol Polisi

                                   

Cerita Dewasa diperkosa Kontol Polisi –Cindi adalah seorang nyonya muda, usianya 27 tahun. Tubuhnya terbilang
tinggi, kulitnya putih mulus dgn payudara berukuran sedang. Kehidupan
pernikahannya dgn Teo berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, meskipun
mereka belum dikaruniai anak. Dalam kesehariannya, mereka selalu sibuk
dalam mengejar karier.
Malam minggu hari ini seperti malam minggu biasanya, Teo dan Cindi
keluar rumah untuk menghilangkan penat selama dalam pekerjaannya. Mereka
berencana pergi ke restoran yg cukup ternama yg berada di sebuah hotel
di kota itu. Dgn penuh kebahagiaan mereka menikmati suasana malam di
restoran itu sambil menyantap hidangan yg mereka pesan.

    Kumpulan cerita dewasa, cerita dewasa 2016, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa igo, cerita dewasa igo terbaru, cerita dewasa igo bugil, cerita dewasa igo 2016

Teo adalah eksekutif pada sebuah perusahaan swasta terkenal dikota
Semarang, sedangkan Cindi bekerja di sebuah bank pemerintah di kota yg
sama. Teo menempati posisi yg amat menentukan di perusahaannya dan tidak
heran ia sering di tugaskan keluar daerah untuk melakukan ekspansi
perusahaan tersebut.

Selesai makan mereka memutuskan untuk langsung pulang. Teo menyetir
mobilnya keluar dari tempat parkir hotel itu menuju ke jalan raya.
Suasana jalan malam itu cukup ramai, dipenuhi oleh pasangan-pasangan
muda yg bermalam minggu. Di tengah ramainya jalan raya saat itu mobil
Teo tanpa sengaja mobil di sebelahnya. Teo menepikan mobilnya disusul
mobil yg terserempet olehnya tadi yg juga ikut menepi. Cerita Sex Terbaru

Teo keluar dari mobil dan melihat keadaan mobilnya,

“Oo,, nggak apa-apa cuma lecet dikit”, kata Teo kepada Cindi.

Namun tidak demikian dgn pengemudi mobil yg diserempet Teo. Sopirnya yg
berbadan kekar dan ditaksir berumur 52 tahun itu marah-marah dan
mengeluarkan kata-kata kasar kepada Teo.

“Heyyyy… kemana aja mata kamu haaaaaa…!!” hardik sopir itu.

“Maaf pak saya yg salah” jawab Teo sabar.

“Coba kamu lihat bumper mobilku!” kata sopir itu,

“Hancur kan? Nah kamu harus ganti rugi kalau nggak malam ini kamu kutahan” kata sopir itu lagi.

Teo melihat mobil bapak itu, dan memang penyok dan ia bersedia menggantinya.

Sopir kijang itu lalu meminta SIM Teo,

“Lho apa hak bapak minta SIM saya?” kata Teo.

“Asal kamu tahu, aku ini polisi. Kamu bisa kubawa ke kantor, bagaimana?” dgn arogan Bapak berkata pada Teo.

Koleksi Cerita Panas Termewah 2017, Lalu Teo menyerahkan SIMnya pada oknum polisi itu. Karena hari saat itu
malam, Teo minta pada oknum itu untuk menyelesaikan masalah itu esok
harinya, sambil memberikan alamat rumahnya. Oknum itupun menyggupi
setelah sempat memandang kedalam mobil Teo dan melihat Cindi yg malam
itu sangat cantik dan anggun dgn blus ungu ketat.

Cindi yg berada dalam mobil saat itu melihat kejadian itu dgn cemas dan
mengkhawatirkan Teo melihat kesombongan oknum itu. Setelah oknum itu dan
Teo sepakat menyelesaikan masalah itu esok harinya di rumah Teo, lalu
masing2 masuk ke mobilnya dan melaju untuk pulang.

Minggu pagi itu seperti yg di sepakati, oknum itu datang kerumah Teo dan
diterima Teo dgn baik. Dgn sedikit basa basi oknum itu memperkenalkan
diri dan namanya adalah Raka dan bertugas di kepolisian kota itu dgn
pangkat iptu. Hari itu mereka sepakat untuk ke bengkel menanyakan
perbaikan mobil Iptu Raka tersebut.

Sebelum berangkat Cindi dgn ramah mempersilahkan tamu itu untuk minum
pagi dulu setelah berjabat tangan dgn oknum polisi itu. Oknum polisi yg
bernama Raka itu amat terpesona akan kecantikan Cindi yg pagi itu amat
segar bugar dgn kaos ketat dan celana 3/4 sampai betis.

Lalu Teo dan Raka berangkat ke bengkel dgn mobil Raka. Setelah di
ketahui yg rusak dan yg harus diganti maka Teo menyetujui anggaran
perbaikan mobil itu dan karena Teo tidak membawa mobil maka dijanjikan
besok hari Senin mobil Raka masuk bengkel. Siang harinya Raka mengantar
Teo kerumahnya yg terbilang asri dikota itu. Setelah pamit pada Teo dan
Cindi lalu Raka pulang.

Senin itu mobil Pak Raka di perbaiki di bengkel dan baru selesai esok
harinya. Setelah mobilnya selesai dan kembali seperti sedia kala, Raka
mendatangi rumah Teo malam selasa itu untuk minta tambahan biaya
perbaikan.

Setiba di rumah Teo malam selasa, ia mengetuk pintu rumah itu. Pak Raka
memencet bel dan tidak lama kemudian pintu dibuka oleh Cindi.

“Oo… pak Raka apa kabar pak?” tanya Cindi sambil mempersilahkan Raka masuk ke ruang tamu.

“Mengenai yg kemaren Buk. Kan pak Teo janji akan menambah kekurangan biayanya” jawab pak Raka.

“Oo ya… saya ngerti” jawab Cindi.

“Tapi Mas Teo sedang ke Medan seminggu ini dan titip pesan bahwa masalah itu biar saya saja yg ngurus” terang Cindi.

“Baik bu… saya ngerti kok” jawab Pak Raka.

“Oiya…. mau minum apa pak?” tanya Cindi.

“Teh saja bu” jawab Raka.

“Bentar ya pak, saya buatkan” kata Cindi sambil beranjak ke dapur.

Saat itu Timbul pikiran kotor di otak Raka karena Cindi hanya sendiri
dan suaminya tidak dirumah ditambah tidak ada lain. Maka ia berencana
untuk menaklukan Cindi karena sejak ia lihat malam itu di mobil ia slalu
membaygkan sosok Cindi. Beberapa saat kemudian Cindi keluar dari dapur
membawa minuman dan sedikit makanan kecil.

“Nih pak tidak seberapa, dicicipi ya pak” Cindi mempersilahkan tamunya minum sambil jongkok.

Saat itu Raka melihat belahan dada Cindi yg putih mulus itu ditutupi bra
putih. Lalu Cindi duduk didepan pak Raka sambil berbincang kesana
kemari. Dan hari pun beranjak malam, namun pak Raka belum juga mau
pulang. Sedang Cindi sdh salah tingkah malam itu, sebab ia merasa tidak
enak hati jika menyuruh tamunya pulang . Cerita Mesum

Raka adalah Oknum polisi yg sdh berpengalaman dgn wanita. Sebagai polisi
ia amat pintar memanipulasi keadaan dan memancing informasi dari
seseorang. Dgn keahliannya ia memancing Cindi untuk memberitahukan
tentang kehidupan, pekerjaan dan juga kehidupan ranjangnya. Tanpa
disadarinya Cindi terjebak dalam alur manipulasi Raka yg seumur dgn
ayahnya itu.
Cerita Sex Nikmatnya Kontol Polisi

Cindi yg biasanya amat membanggakan Teo dalam berbagai hal, saat itu tak
berkutik dgn kata2 Raka yg menerangkan bahwa sebagai laki2 Teo itu
tidak bisa dibanggakan karena tidak bisa melindungi istrinya ditambah
sampai saat ke tahun 3 perkawinan mereka belum di karunia anak. Cindi
merasa di telanjangi dan merasa pikirannya kosong dgn kemampuan Raka
membawa emosi Cindi kearah pemberontakan diri.

Dgn sedikit menggeser duduknya kesamping Cindi, Raka dgn leluasa memegang jari Cindi yg saat itu terpaku, sambil berkata,

“Dek Cindi nggak usah khawatir, serahkan masalah adek itu pada saya” bujuk Raka sambil merangkul bahu Cindi.

Cindi menurut seakan ia mendapat tempat perlindungan saat itu. Sambil
membelai rambut dan belakang telinga Cindi Raka terus memberikan sugesti
dan manipulasi keadaan pada Cindi. Cindi pun terhanyut karena nya.

Raka yg penuh dgn pengalaman bisa mengusai Cindi. Dan seperti
terhipnotis, Cindi menurut saja dan memejamkan matanya saat Raka mencium
bibirnya yg merah jambu itu. Lalu tangan kekar yg ditumbuhi bulu itu
meraih pinggiran buah dada Cindi dan memilinnya. Cindi hanya terdiam dan
hanyut terbawa alunan permainan tangan Raka. Lalu Raka menghentikan
tindakannya dan minta diri untuk pulang karena malam sdh larut. Ia tahu
saat itu Cindi telah pasrah akan perbuatannya namun ia tidak mau terburu
nafsu.

“Bu… saya pulang dulu ya, Besok saya kesini lagi.. ooo ya bagaimana jika saya jemput dari kantor besok?” tanya Raka.

“Ooo nggak usah pak. Dirumah saja” jawab Cindi seakan memberi peluang pada Raka untuk datang esok malam.

Malam yg dijanjikan itu tiba, dgn menumpang taksi Raka sampai dirumah Cindi.

“Malam Bu…” sapa Raka.

“Ooo masuk pak. Duduk dulu ya” kata Cindi.

Malam itu Cindi berdandan seperti menanti seorang yg istimewa. Dgn
bincang2 sebentar lalu Raka pindah duduk disamping Cindi dan memulai
tindakan yg tertunda malam kemaren. Cindi yg saat itu memang telah
dikuasai Raka membiarkan setiap tindakan tangan dan mulut Raka yg berani
membelai dada dan meremasnya.

Karena malam itu Raka ingin menjalankan aksinya maka ia berdiri dan
mengunci pintu rumah itu dari dalam. Lalu ia kembali kesamping Cindi dan
dgn leluasa memegang apa saja yg ia sukai di tubuh Cindi. Raka merasa
tidak nyaman di ruang tamu itu, lalu membimbing Cindi kekamarnya.
Dikamar yg asri dan ber AC itu Raka lalu melepaskan satu persatu busana
Cindi hingga yg tertinggal hanya bra dan cdnya saja.

Dgn keahlian dan kelihaiannya ia menggiring Cindi untuk menurut. Raka
pun lalu membuka busananya lalu kedua makhluk berbeda usia itu sama2
bugil dan. Raka terlihat kekar meski usianya sdh mulai tua. K0ntolnya
tegak berdiri dan siap disarangkan ke kemaluan Cindi.

Raka lalu memberikan kesempatan pada Cindi untuk mengulum k0ntolnya.
Cindi dgn malu-malu mengulumnya dalam bibirnya dan menjilatnya hingga
penuh semua rongga mulutnya. Sedang Raka pun terus memasukan jari
tangannya kekemaluan Cindi dan memainkan klitoris Cindi. Tidak lama
kemudian Cindi orgasme dan lobang memeknya basah oleh cairan cintanya.
Raka belum juga klimaks, namun pada menit ke 20 ia mengeluarkan
spermanya di mulut Cindi dan tertelan oleh Cindi. Saat itu Cindi mau
muntah karena ia tidak biasa begitu dgn suaminya.

Cindi berlari ke kamar mandi dgn bertelanjang, dalam kamar mandi ia
muntah dan berusaha mengeluarkan sperma Raka, namun tetap ada yg
tertelan olehnya. Kemudian ia kembali ke kamar dan melihat Raka Tiduran
dan memandang kearahnya.

“Bagaimana Rin? Kita lanjutkan?” Tanya Raka sabar.

Cindi hanya diam. Diamnya Cindi memberi sinyal bahwa Raka harus
merangsangnya lagi. Raka lalu kembali membaringkan Cindi di ranjang yg
biasa ditiduri Cindi Dgn Teo itu. Lalu Raka menjilati permukaan kulit
Cindi yg penuh keringat itu hingga Cindi kembali bergairah dan siap
untuk babak kedua.

Setelah beberapa saat di rangsang maka Raka bersiap untuk menjalankan
babak terakhir. Ia angkat kedua kaki Cindi yg putih mulus itu, lalu ia
buka dan letakan di bahunya yg kekar itu. K0ntolnya tegak terarah
kemulut lobang Cindi. Sekali dorong masuklah kepala k0ntolnya dan memang
agak sempit karena belum pernah melahirkan. Cindi merasa ngilu di
lubangnnya. Cerita Dewasa

“Pakk… aduhhh sakit pak…” sambil tangannya mencengkram bahu Raka.

“Tenang Cindi, bentar lagi ya…”

Raka berhenti dan kembali ia hujamkan k0ntolnya hingga mentok, Cindi menjerit

“Aduhhhhh… pakkkkk…” dan dari sudut matanya keluar air mata karena
menahan sakit dihantam k0ntol Raka yg luar biasa besar dan panjangnya
itu.

Saat k0ntolnya telah masuk semua Raka mendorong keluar masuk lambat
lambat dan mempercepat gerakan maju mundur. Sementara Cindi memegang
erat lengan Raka dan keringatnya mengucur deras dari kulitnya yg putih
mulus itu. Sesekali payudaranya diremas Raka dgn tangannya dan mulutya
mengulum bibir Cindi. Karena kerasnya goygan dan gerakan Raka hingga
membuat payudara Cindi turun naik mengikuti irama gerakan Raka itu. Bacaan sex top: Cerita Dewasa IGO Termewah Memerawani Gadis Tetangga

Dgn takluknya Cindi pada Raka maka ia dgn penuh semangat terus memompa
hingga Cindi orgasme berulang ulang. 5 Menit kemudian Cindi lemas dan
tak bertenaga, barulah Raka memuntahkan spermanya di dalam memek Cindi.
K0ntolnya ia biarkan didalam lubang itu hingga mengecil. Cindi yg merasa
setiap sendi tulangnya lemas dan lunglai saat itu diam saja. Raka masih
tetap diatas tubuh Cindi dan tertidur. Tubuhnya yg hitam kekar itu
masih terus menutupi tubuh Cindi yg penuh campuran keringat kedua
manusia itu.

Malam itu merupakan malam kemenangan Raka karena telah dapat menguasai
Cindi. paginya saat bangun Cindi merasa capai dan ia minta izin untuk
tidak ke kantor. Selama siangnya dirumah Cindi Raka mengulangi
persenggamaaan itu, hingga sorenya baru ia pulang. Cindi setelah
kejadian itu mendapatkan kepuasan sex yg belum pernah ia rasakan selama
perkawianannya. Sejak saat itu secara sembunyi2 Cindi dan Raka melakukan
hub terlarang itu baik di rumahnya atau hotel.

Cindi telah menjadi wanita yg butuh kehangatan, ia pun terus menjaga
ritme hubungan dgn suaminya Teo. Bagaimanpun ia tidak ingin rumah
tangganya terganggu oleh affairnya dgn Raka yg notabene seusia ayahnya
dan oknum polisi itu

diperkosa polisi kontol gede malah ketagihan

diperkosa polisi kontol gede malah ketagihan

 

cerita seksketagihan kontol polisi-Masih segar dari ingatanku, kejadian yang amat memilukan sekaligus amat menyenangkan ketika aku diperkosa oleh oknum polisi beberapa tahun yang lalu. Namaku Aisyah, aku adalah seorang ibu rumah tangga, usiaku baru 23 tahun. Aku kawin pada usia 20 dengan seorang pemuda berumur 4 tahun diatas usiaku. Setelah 2 tahun menikah, aku mendapatkan momongan seorang anak laki-laki yang kini berusia 1 tahun, betapa senangnya hari-hariku mempunyai anak yang lucu dan sehat. Suamiku bekerja sebagai sopir taxi, yang pendapatannya tidak begitu besar, malah kadang-kadang sumiku sering nombok untuk setoran, karena penumpang taxi sejak krismon makin berkurang saja. Apalagi saat ini perusahaan armada taxi di Jakarta makin menjamur. Skil suamiku hanya sebatas membawa mobil, jadi mau tidak mau mencari nafkah dengan menjadi sopir. Hari itu Kamis, tanggal 23 Mei . Jam dinding Seiko di kamarku sudah menunjukkan pukul 11 malam. Saat itu aku sedang menyusui si Udin yang rewel menangis terus menurus sejak maghrib tadi. Seharusnya, Anto suamiku sudah ada di rumah karena selama ini ia berangkat ke pool taxi pukul 9 pagi dan tiba di rumah tidak lebih dari jam 10 malam. Aku makin gelisah, anakku bertambah rewel seolah-olah ada firasat buruk yang akan menimpa keluargaku. Aku terkejut tiba-tiba saja pintu rumah kontrakanku di ketok oleh seseorang yang memanggil-manggil namaku. "Aisyah.. Aisyah.. buka pintunya." Aku tidak mengenali suara itu, buru-buru kuhampiri daun pintu itu dan kubuka. "Oh Pak RT.." ujarku, "Ada apa Pak," lanjutku. Belum sempat Pak RT menyahut, sekonyong- konyong dua orang berseragam polisi menimpali pembicaraan. "Ibu istrinya Anto," ujar salah seorang polisi yang perawakannya agak gempal dan di dadanya terpampang label namanya: Firman, dengan pangkat Pratu. "Betul Pak," ujarku singkat. "Suami Ibu sekarang ada di Polsek, karena terlibat suatu tindak kriminal, sekarang Ibu kami jemput untuk menjenguk suami Ibu, sekalian nanti kami akan meminta keterangan dari Ibu." ujar Pratu Firman. Akhirnya setelah aku menitipkan anakku kepada tetangga sebelah, aku berangkat ke Polsek bersama kedua polisi tadi. Karena terburu-buru aku tidak sempat berganti pakaian yang pantas. Aku baru sadar bahwa aku hanya memakai daster tipis, tanpa memakai BH. Rupanya sang polisi mengendarai mobil patroli kijang losbak yang di belakangnya ada dua buah bangku panjang yang saling membelakangi. Aku disuruh duduk di tengah, diapit kedua polisi, di samping kiri adalah Firman sedangkan sebalah kananku adalah Pratu Hasan yang mengemudikan mobil. Mobil sudah melaju kira- kira 3 km dari rumahku yang terletak di Kampung Bahari Tg. Priok. Sekarang mobil sudah berada di Jl.RE Martadinata, Ancol. Suasana jalan terasa sepi, jarang sekali kendaraan yang kami jumpai, maklum sudah jam 12 malam, Tiba-tiba saja mobil kami mendadak mogok, tepatnya di ujung jalan Pademangan dekat rel kereta. Di situ susananya agak gelap, karena jauh dari lampu jalan. "Bah apa pula ini," ujar sang sopir, yang bernama bernama Pratu Hasan dengan logat bataknya. "Coba lihat bensinnya Man," lanjutnya menyuruh Pratu Firman mengecek tangki. Dengan mempergunakan lampu senter dilihatnya tangki, "Wah kita kehabisan bensin." "Gila, kita bisa nginap di sini, mana ada jam segini tukang bensin buka, mana Pom bensin pun di sekitar sini nggak ada." Ujar Pratu Firman mengomel tak jelas. Angin malam meniup deras, ini membuat rambutku yang mengibas-ngibas hingga menyentuh wajah Pratu Hasan. "Bah, wangi pula rambutmu, habis shampoan ya?". Aku tidak menjawab. Kulihat Pratu Hasan turun dari mobil menghampiri rekannya yang tengah duduk di depan gubuk. Mereka sepertinya sedang berbisik-bisik. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Tidak lama kemudian Pratu Firman memanggil namaku, "Mbak Aisyah, turunlah ke sini sebentar, kita santai aja di gubuk ini." "Biar aku di sini saja," sahutku. Kulihat Pratu Firman menghampiriku, lalu membuka pintu dan duduk di sebelahku. "Kenapa, kamu lebih suka di dalam mobil?" Aku hanya mengangguk menahan kantuk, karena arloji di tanganku sudah menunjukkan pukul 1 :30 WIB. Aku membaca gelagat Pratu Firman, sepertinya dia akan berbuat tidak baik terhadapku. Dugaanku tidak meleset, sekarang tangan Pratu Firman sudah berada di atas pahaku, dia mengelus-elus dan meraba-raba dan mulai menyibakkan dasterku. Aku berusaha menampiknya. Dia tertawa kecil, lantas berucap, "Kamu cantik dan manis." Sejurus dengan itu Pratu Hasan sudah berada di samping kananku. Tanpa basa-basi tangannya sudah melingkari pinggangku, sedangkan tangan satunya lagi menyentuh dadaku. Aku yang kelupaan tidak memakai BH langsung berdesir, darahku naik ke ubun-ubun. "Jangan macam-macam Pak." "Kami tidak macam- macam Mbak, kami hanya butuh satu macam, layani kami." kata Pratu hasan. Hanya dengan hitungan detik bibirnya sudah menyosor ke bibirku. Aku makin tersentak. Belum hilang keterkejutanku, Pratu Firman menyodokkan jarinya ke arah vaginaku. Aku menggelinjang. "Apa yang kalian inginkan," ujarku setengah teriak. "Layani kami," kata Pratu Firman. "Kalau kamu mau, nanti suamimu akan kami bebaskan," sambung Pratu Hasan. "Benarkah?" ujarku. "Itu pasti, yang penting puaskan kami dengan layani kami dengan baik.." janji Pratu Hasan. "Bagaimana, setuju?" kata Pratu Firman sambil mencubit pahaku. Aku bingung, aku linglung, tidak mengiyakan juga tidak menolak tawaran kedua polisi itu. Yang kutahu dari cerita teman-teman kalau berurusan dengan polisi pasti harus dengan uang, tentu tidak sedikit. Sedangkan aku tidak mempunyai tabungan ataupun emas. Disaat aku bingung, tali dasterku sudah terlepas dan aku pun baru tersadar bahwa CD-ku sudah dilepaskannya, dadaku sudah terbuka, sebab dasterku sudah ditarik turun dari tubuhku. Pratu Hasan mengenyot-ngenyot putingku, persis si Udin anakku sedang menetek. Bedanya hisapan Pratu Hasan menimbulkan gairah yang amat menegangkan bagi payudaraku. Sedangkan Pratu Firman minjilat-jilat pahaku yang mulus dan membentangkannya, dalam detik itu pula vaginaku sudah dijilati oleh polisi bejat itu. Sebagai wanita muda yang gairah seksnya normal, hal ini tentu menimbulkan fantasi- fantasi, tanpa sadar aku turut menikmati permainan yang tengah dikembangkan oleh kedua polisi yang memang masih muda. "Ooohh.. aahh.. jangan.. oohh.." hanya itu yang keluar dari mulutku, tanpa bisa mencegah aktivitas kedua polisi berpangkat Pratu tsb. Tanganku ditarik dan ditempelkan ke buah zakar Pratu Hasan, yang ternyata sudah melepaskan celana dalamnya. Kuremas panis besarnya yang sudah menegang, kuelus dan kuusap buah pelirnya. Kulihat matanya mencerminkan kenikmatan. "Ooohh.. terus.. aduh enak sekali.." ujar Pratu Hasan.Aku pun terbawa arus nikmat yang tiada tara saat klitorisku disentuh lidah Pratu Firman. Lidahnya yang panjang diatas rata-rata menari-nari di atas kemaluanku. Kedua gunung sindurku sudah mengeras bak batu pualam, aku sudah tidak tahan lagi. Cairan hangat di lubang kemaluanku mengalir deras, Pratu Firman menikmati cairan putih bening milikku dengan senang. "Ayo kita pindah ke gubuk.." ujar Pratu Firman. Kini kami sudah berada di gubuk, dengan alas dasterku, aku ditelentangkan di atas meja panjang. Tanpa daya kubiarkan mereka berdua menikmati tubuhku yang mulus, tubuh yang seharusnya hanya untuk suamiku, Bang Anto. "Maafkan aku Bang Anto, ini semata-mata untuk membebaskan dirimu dari penjara.." ujarku dalam hati. Tiada yang terlewat, setiap centi tubuhku dilahap habis oleh kedua Pratu bajingan. Anehnya aku turut menikmatinya, karena memang sangat mengasyikkan. Mereka pandai sekali mencari celah-celah yang membuatku lupa segala- galanya. Mereka berdua rupanya mencari kesepakatan untuk menentukan siapa yang pertama mencobloskan rudalnya ke vaginaku. Sedangkan aku seolah sudah berada diawang- awang dan tidak sabar lagi untuk menikmati rudal-rudal mereka. "Ayo cepat masukkan, aku sudah tidak tahan.. ayo Mas, siapa yang duluan.. cepat.. jangan biarkan libidoku turun," pintaku tak sabar. "Oke, kamu duluan Fir." ujar Pratu Hasan. "Oke thank's.." timpal Pratu Firman. Dengan cekatan Pratu Firman sudah berada di atas tubuhku, lidahnya menyusuri belahan dadaku seolah ingin meningkatkan libidoku yang sempat drop karena menunggu terlalu lama. Pratu Firman memang tahu apa yang kumau. "Ayo sekarang tancapkan," ujarku. Sejurus dengan itu kutuntun zakar yang sudah mengeras itu ke liang vaginaku. "Bleess.." zakar Pratu Firman menembus vaginaku. "Aaauu.." betapa nikmatnya. "Terus genjot.. genjot.. genjot.." pintaku lirih. Mungkin sampai 9 genjotan aku sudah tak mampu lagi menahan klimaks. Dan ternyata benar dalam hitungan ke 6 aku memberi aba-aba. "Firman, aku ingin keluar.." "Tunggu kita barengan yach.." ujar Firman sambil menghentikan genjotannya sejenak. "Oke dech Sayang.." Dan.. "Croott.. croott.. croott.." Cairan hangat dari zakar Pratu Firman menyapu vaginaku, seperti air bah yang tak dapat dibendung. "Ooohh, Firman enak sekali.." "Aaahh.. barangmu legit.." Dalam detik itu pula kumuntahkan cairanku, tentunya berbaur dengan sperma Firman. Kami berdua terkulai dan saling memeluk erat. Pratu Hasan resah, menunggu giliran. "Firman, gantian. Turun kamu, sekarang giliranku.." Dengan mempergunakan kaos, Pratu Hasan membersihkan sperma yang berceceran di selangkanganku. Aku masih lemas, libidoku sudah hilang, tapi Pratu Hasan pandai memancing gairahku untuk timbul. Dikulumnya vaginaku berlama-lama, baru setelah 5 menit libidoku bangkit. Pratu Hasan menindih tubuhku dia menciumi belahan dadaku, mengulum putingku, mencium ketiakku, mencium telingaku dan menggesek-gesekan rudalnya ke vaginaku. Vaginaku ingin dihujam kembali, aku menginginkan itu. "Ayo sekarang Bang," ujarku memberi aba-aba. "Oke deh.." Kuraih batang kemaluannya dan kubimbing kearah lubang kemaluanku. Dan.. "Slepp.." "Ayo goyang, Sayang" ujar sang Pratu. Kugoyang dan kuputar. "Ooohh.. aahh.." koor suara kami berdua dengan kompak. Pratu Haan merem melek keenakan, aku juga keenakan. "Aku mau keluar.." kata Pratu Hasan. "Ya sudah ayo, aku juga ingin.." Dan.. "Crot.. croott.. croott.." Kami berdua kehilangan keseimbangan. Kamu larut dalam kenikmatan. Kenikmatan malam jumat kliwon. Tak terasa fajar diufuk sudah mengintip. Itulah kisahku di malam Jumat Kliwon.
TAMAT

aku ketagihan kontol besar pak polisi

Aku Ketagihan Dengan Penis Besar Pak Polisi


cerita seks digilir 5 pria penjaga malam-Sebagai pasangan suami istri muda yang baru setahun berumah tangga, kehidupan keluarga kami berjalan dengan tenang, apa adanya dan tanpa masalah. Saya, sebut saja Ratna (23), seorang sarjana ilmu pemerintahan. Usai tamat kuliah, saya bekerja pada kantor pemerintah daerah di Solo. Kulit tubuh saya putih bersih, tinggi 163 cm dan berat 49 kg. Sementara ukuran bra 34b.

Sementara, suami saya juga ganteng. Rio namanya. Umurnya tiga tahun diatas saya atau 26 tahun. Bergelar insinyur, ia berkerja pada perusahaan jasa konstruksi. Rio orangnya pengertian dan sabar.

Soal hubungan kami, terutama yang berkaitan dengan ‘malam-malam di ranjang’ juga tidak ada masalah yang berarti. Memang tidak setiap malam. Paling tidak dua kali sepekan, Rio menunaikan tugasnya sebagai suami.

Hanya saja , jika hasrat saya sedang meninggi ,dan Rio menolak berhubungan badan dengan alasan lelah , itu membuat saya kecewa. Memang saya akui kalau soal yang satu ini , saya lebih agresive .

Bila Rio sudah berkata, “Kita tidur ya,” maka saya pun menganggukkan kepala meski saat itu mata saya masih belum mengantuk.

Akibatnya, tergolek disamping tubuh suami , dengan mata yang masih nyalang itu, saya sering , menghayal. Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok , sampai tentang ranjang.

Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya.

Kalau sudah begini , tanpa saya sadar , vagina saya mulai berlendir . Untuk mengobati kekecewaan dengan suami saya , saya melakukan mastubasi . Tak ada jalan lain , entah apa kah saya seorang hypersex .

Suatu malam sepulang makan malam di salah satu resto favorit kami, entah mengapa, mobil yang disopiri suami saya menabrak sebuah sepeda motor. Untung tidak terlalu parah betul. Pria yang membawa sepedamotor itu hanya mengalami lecet di siku tangannya.

Namun, pria itu marah-marah. “Anda tidak lihat jalan atau bagaimana. Masak menabrak motor saya. Mana surat-surat mobil Anda? Saya ini polisi!” bentak pria berkulit hitam , berperut buncit itu pada suami saya.

Kulihat sorot matanya tajam memandang diriku . Ketika mataku sejajar dengan matanya , aku menerima sinyal sinyal , aneh . Matanya seperti mengirim , sinyal birahi ke otakku . Aku segera menghindar , memalingkan mukaku.

Setelah bernegosiasi dengan suamiku , Kemudian dicapai kesepakatan, suami saya akan memperbaiki semua kerusakan motornya. Sementara motor itu dititipkan pada sebuh bengkel. Orang berperut buncit itu , yang kemudian kita ketahui bernama Karyo , pun setuju .

Akhirnya kita melanjutkan , perjalanan dan tiba dirumah . Entah kenapa , sosok Karyo membayangiKu , dan membuatKu agak birahi . Aku masuk ke kamar mandi, untuk mencuci muka , dan menganti pakaian .

Untuk mengoda suamiKu , aku mengenakan pakaian tidur tipis , tanpa bra . Lalu aku kembali ke kamar tidur . Aku memerima kekecewaan , suamiku terlihat sudah tertidur pulas .

Aku dengan membawa rasa kecewa , berbaring di samping suamiku . mataku menerawang jauh . Tiba tiba ruangan tidurku menjadi gelap , tubuhku kehilangan gaya gravitasi , seakan tubuhku melayang .

Dan aku meresa sesak , tubuhku di himpit sosok bertubuh besar , aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya . Sosok itu mundur beberapa langkah , saat itu juga ruang kamarku kembali terang .

Kudapati Karyo , dengan mimik muka , penuh nafsu menghapiriku . Tubuhku bagai kehilangan tenaga . Dia merambet baju tidurku , dan merobek begitu saja . Kemudian tangan tangannya yang kasar , meremas buah dadaku , aku merasa sakit sekali . “ lepaskan , tolong .. tolong… “ pekik panikKu .

Lidahnya yang terlihat kasar , menjulur keluar , dan mengenai putting susuku . Saat itu juga , getaran getaran birahi merasuk tubuhku . Aku mendesah kenikmatan . Lidahnya turus berputar , memberi sensasi nikmat di puting susuKu yang mulai membesar.

Tanpa kusadar , bagian bawah tubuhku mulai berlendir . Lidah Karyo terus turun dan turun , pusar ku pun di gelitik oleh lidah kasarnya . Lidah kasar itu tak bisa berhenti , dan terus memberiku rasa yang sangat nikmat .

Makin kebawah , terus dan lidah itu mulai menjilati bagian paling pribadi di tubuhKu.
Aku mengerang , merasakan nikmat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya . Lidah itu terus menjilati selangkangan celana dalamku . Tapi rasanya lidah itu bersentuhan langsung ke klitorisku .

Aku mendesah desah , dengan penuh nafsu . Pinggulku bergoyang seirama dengan jilatan Karyo . Dan terus begitu , sampai tubuhku mengeram , kejang . Aku menjerit sekeras mungkin “ Aghhh aku aku keluarrr “ .

Tubuhku mengeliat , menikmati orgasme yang di berikan Karyo . Sesaat kemudian Karyo , hendak menarik turun celana dalamKu . Saat itu aku teringat suamiku tercinta . Segera Kakiku dengan kuat mendengan tubuhnya .

Karyo hanya tersenyum , dan dia mengambil pentungannya . Pentungan yang selalu dibawanya . Pentungan hitam sepanjang 60 cm , di hantam keras ke perutku . Aku menjerit , menerima rasa sakitnya . Berkali kali Karyo memukulku dengan pentungan itu . Sampai tubuhku terasa lemas .

Tak bisa kulawan lagi , saat dia menarik turun celana dalamku . Matanya jalang , menatap vaginaKu dengan bukit berbulu , yang sangat berlendir itu . Dia segera membuka celananya dan aku bergidik .

Pak Karyo tidak mempunyai penis . Yang tegak mengantung itu adalah pentungan hitam yang di gunakan memukul tubuhku tadi . Aku menjerit jerit , ini monster , bukan manusia . Karyo semakin mendekat , pentungan yang mengantung di selangkangannya itu terus mendekat ke liang vaginaku . “ tolong , hentikan tolong , tolong “ jaritKu .

Dan tiba , tiba aku merasakan sakit yang luar biasa di vaginaKu . Dan ruang kamarku menjadi terang benderang menyilaukan.
Aku terbangun dari mimpi yang aneh itu.

Peluh membasahi tubuhKu . Kulihat suamiku masih terlelap . Perlahan Aku beranjak dari ranjang , dan mengambil air minumku . Aku meminum segela air , untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokanku .

Aku ke kamar mandi , membuka celana dalamku , dan duduk di kloset . Aku mendapati celana dalamku basah sekali , begitu juga vaginaku .

Jari jariku menyentuh klitorisku , dan kembali sinyal sinyal birahi , aktif di otakku . Jari jari ku terus bermain di klitorisku , tubuhku menerima rasa nikmat . Terus dan terus , sampai aku mengejang , mencapai puncak birahiKu di atas kloset itu.

Esoknya, setelah menjemput saya di kantor, Suami saya mengajak saya mampir ke rumah Karyo . “ untuk apa , mas ? “ tanyaku . “ yah , kita silaturami saja , kan tak enak rasanya , aku telah menabraknya “ kata suamiKu .

Aku mengalah , sebenar aku tak mau ketemu Karyo , apalagi sejak mimpiku yang aneh itu . Dan Aku tak pernah menceritakan mimpi itu pada siapa pun , tak terkecuali suamiKu sendiri .

kami pun pergi ke rumah Karyo . Setelah berbasa basi dan minta maaf, Suami saya mengatakan kalau sepedamotor Pak Karyo sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang.

Sepanjang Rio bercerita, Pak Karyo tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.

Yang saya tahu matanya terus jelalatan menatap tubuhku . Dan tiap kali matanya , bertemu mataku , ada getaran aneh yang kurasakan . Tapi aku tak tahu apa itu . Yang jelas , aku sepertinya manjadi birahi.

Kalau Memandang tubuh Karyo, saya bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara perutnya membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.

Setelah suamiku ngobrol cukup lama , akhirnya kita pamitan . Suamiku segera menjalankan mobilnya dan pulang kerumah . Malam itu aku berencana mengajak suamiku bercinta , tapi begitu dia masuk kamar dia langsung berkata “ ayo kita bobo yuk , saya lelah sekali hari ini , banyak tugas ..”
Aku tersenyum dalam kekecewaan . Dan ikut berbaring bersama suamiku .

Di kantor ,esok harinya aku tak semangat bekerja . Jam makan siang aku gunakan untuk pergi ke Mall . Tapi apes , di perempatan lampu merah , aku kecopetan . Dompetku di gondol pencopet itu . Aku tak terlalu memikirkan uang di dompet itu.
Tapi KTP dan SIM , mau tak mau aku harus lapor polisi.

Setelah proses verbal selesai , aku pamit . Ketika berjalan di koridor kantor polisi itu aku berpapasan dengan Karyo. “ Bu Ranta, ngapain kesini “ kata Karyo . “ oh engak , cuma , lapor , saya habis kecopetan “ jawabku . Dan terus berjalan , mencoba menghindari dirinya.

“ Eh , Bu Ratna , kebenaran kemari , ayo kita makan di kantin sana “ ajak Karyo . Matanya yang tajam menatap wajahku . Aku diam sesaat , berpikir , namanya juga polisi , pasti minta di bayarin makan . “ baik ,lah pak , tapi saya gak bisa lama lama yah “ kataKu .

Setelah memilih tempat duduk , aku memesan air jeruk . Karyo memesan nasi goreng. Sambil makan ia bercerita. Tentang tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka menanggu istri orang. Saya hanya diam mendengarkan ceritanya.

Kadang Karyo juga bercerita , tentang hal hal kehidupan sexnya . Saya mendengarkan, rasa birahi mulai timbul , dan rasanya tubuh saya mulai , menyukai Karyo . Setelah itu dia menyakan bagai mana kehidupan sex saya .

Saya hanya bisa menjawab “ ah , biasa aja Pak Karyo , namanya juga suami istri “ . Pak karyo tersenyum , “ iyah maksud saya , bagaimana suami kamu di ranjang apa hot kayak saya engak ? “ . Aku hanya diam , aku berpikir , Karyo mulai kurang ajar , di lain pihak aku sepertinya tertarik bicara sama dia .

Aku berusaha mengalihkan arah pembicaraan . “ suami saya dan saya sedang ikut program , kami ingin punya anak , jadi kita main pakai aturan . “ . Dan ini mendapat perhatian besar Pak Karyo. Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.

“Oh ya. kalau yang itu mungkin saya bisa bantu,” katanya . “Bagaimana caranya?” tanya saya bingung.
“Mudah-mudahan saya bisa bantu. Kalau mau kita kerumah saya . Saya beri obat,” kata Pak Karyo pula. Aku berpikir , dan melirik jam tanganku , baru pukul 3.00 sore . “ Naik apa kita “ tanyaku .

Setelah motor yang aku tumpangi berhenti di rumah Karyo , dia segera mengajakku masuk kerumahnya . Tanpa bisa menolak , dia memegang tangan dan membawaku masuk kerumahnya.

“Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa saya masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan pengab. Jendela kecil disamping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya berasalan kasur yang sudah menipis.

Aku masih berdiri , rasanya tubuhku kaku . “ loh koq bengong , ini minyak khusus untuk pengobatan , supaya cepat hamil “ katanya sambil memperlihat botol kecil berwarna hitam . “ Ayo , buka baju kamu ..” katanya lagi .

Entah apa yang terjadi pada diriku , aku seperti kehilangan akal sehat . Perlahan kancing bajuku aku buka satu persatu . Kemudian , aku membuka rok ku sendiri . Kini tubuhku hanya memaki Bra dan celana dalam hitamku saja . berdiri terpaku di depan orang yang pantas manjadi ayaku .

“ Oh , Ratna , BH nya juga harus di buka dong “ kata Karyo lagi . Tanganku seperti di gerakan oleh pikirannya . Dengan gemetar , tanganku melepas kait BH ku . Dan kini dia bisa melihat jelas buah dadaku yang mengantung bebas , besar dan montok

“ Oh , Ratna , suami kamu berutung bisa , memperoleh istri secantik kamu . “ guman pak Karyo , lalu memintaku berbaring terlentang di ranjangnya.

Setelah aku berbaring , dia mengolesi tanganya dengan minyak yang ada di botol kecil itu , sebagian minyak itu di tuang di atas tubuhku . Perlahan tangan kasarnya mulai menyentuh tubuhku . Tangannya bergerak mengurut perutku .

Tanganya sepertinya bukan mengurut , melainkan mengelus elus perutku . Makin lama gerakkan tanganya makin keatas , dan tangan itu kini memainkan buah dadaku Aku tak kuasa menolaknya . Aku memejamkan mata , merasakan nikmat sentuhan tangan kasarnya.

Saya merasakan bibir vagina saya pun sudah mulai basah. Saya mulai merasakan birahi saya meningkat. Jari jari itu terus mamainkan buah dada saya , tak ketinggalan putting susu saya di sentuh lembut oleh jarinya .

Sambil mengigit bibir saya , berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan saya . Karyo terus memainkan buah dada saya. Perlahan tanganya turun kebawah , dan terus turun , jari jarinya menyentuh selangkangan celana dalam saya .

Saya tak kuasa , tubuh saya bagai terkena segatan listrik “ ohh Karyo , apa yang kamu lakukan ..” . Jari jarinya terus menekan nekan selangkangan celana dalam saya , yang otomasis , menyentuh klitoris saya , yang berada di balik celana dalam saya.

Lendir nikmat saya merember ke celana dalam saya , terus dan terus membasahi selangkangan celana dalam saya. Jari jari Karyo pun , terus bergetar di selangkangan celana dalam saya . “ oh , Karyo aku tak tahan .. aku tak kuat.. “.

“ oh , ayo sayang , lepaskan nafsu kamu , lepaskan jangan di tahan “ katanya lembut , membuat tubuhku tak bisa lagi bertahan . Saat jarinya bergerak semakin liar , tubuhku mengejang hebat , pantatku terangkat , “ Karyo , a aku keluarrr “ .

Pantatku kembali terhempas di kasur lusuhnya , tubuhku lunglai . Aku merasakan sensasi nikmat , hampir sama dengan mimpi anehku beberapa hari yang lalu.

“ Ratna sayang , itu baru jari saya bermain di celana dalam kamu , kamu bisa bayangkan kalau kamu , buka celana dalam kamu , dan rasakan lidah saya menjilati m-e-m-e-k kamu “ bisik karyo di telingaku .

Tangan karyo memegang celan dalam saya , berusaha membukanya , tapi tangan saya segera menghalanginya “ jangan Karyo , saya malu .. jangan “ .

Tapi karyo terus memaksa , dan lepaslah celana dalam saya , dia orang kedu yang melihat vagina saya . Saya sungguh merasa bersalah sama Rio , tapi tubuh saya , pikiran saya sudah di kuasi nafsu birahi yang tak bisa saya tolak .

Saat jari jarinya , membuka bibir vagina saya , dan lidahnya menjulur , menjilati kitoris saya tubuh saya , mangejang , merasakan nikmat sekali .

“ Karyo ahhh , i-t-i-l saya , ohh i-t-i-l saya gatel sekali .. “ desahku yang tak lagi menghiraukan rasa malu . Lidah lidahnya terus menjilati klitoris saya . Membuat tubuh saya mengejang tak karuan . “ Karyo ohh .. enak enak ..” .

Lidah karyo juga tak ke tinggalan menjulur julur seperti memasuki liang sagamaku. Berputar di dalam liang sagamaKu . Tubuhku terasa ringan , seluruh kulitku sensitif Saat , Karyo kembali menjilati Klitorisku yang membesar , karena birahi , Aku tak tahan lagi “ ahh , gatel gatel banget , Karyo ..ahh…” .

Klitoriku rasanya mau pecah . Tubuh terhentak , aku menjejang , mengejet beberapa kali . Aku mengalami orgasme yang , hebat .

Karyo membiarkan aku , dia menatap tubuh bugil ku , yang sesekali masih mengejet Matanya yang jalang , tak melepaskan satu inci pun bagian tubuhKu.

Puas menatap tubuh bugilku Karyo melepas pakaiannya . Aku bergidik , jika mengingat mimpiku . Apa iya , penis Karyo sebesar pentungan. Setelah penis hitamnya mencuat keluar aku baru tenang . Penis tak sebesar tongkat , tapi lebih besar dari milik suamiku .

Dia mendekat . Aku merapatkan kakiku .” tolong , jangan yang satu ini Karyo, tolong..” . Karyo tersenyum “ Ratna , aku sudah memberikan kamu nikmat , apa salahnya ganti kamu yang memberiku nikmat , sayang “ .

“ jangan , tolong Karyo , aku masih punya suami , tolong lah “ pintaku . “ Hemm , oke deh , aku mengerti , kalo gitu pakai mulut kamu saja “ katanya .

“ oh , aku tidak pernah , jangan ..” kataku , dan penis Karyo terus mendekati wajahKu . “ masa sih , kamu gak pernah ngisep k-o-n-t-o-l suami kamu “ tanya Karyo . Aku mengangguk “ Sumpah Karyo , aku tak pernah “ .

“ Apa suami kamu pernah jilatin m-e-m-e-k kamu ? “ tanya Karyo lagi . Aku kembali mengeleng . “ gila , mana enak sih , jadi kalian , langsung aja buka baju , terus n-g-e-n-t-o-t .” katanya . Aku diam saja .

Tapi seakan Karyo tak peduli , penis hitamnya terus di dekatkan ke wajah ku. Seakan tak mampu menolak , aku memejamkan mataku . Yang aku rasakan pipiku terasa hangat , dia menekan nekan penisnya di pipiku .

Penis itu bergerak terus ke bibirku , dan berusaha masuk ke mulutku . Perlahan aku membuka mulutku . dan penisnya mulai masuk ke mulutku . Penis itu bergerak , Karyo seperti menzinai mulutku. Keluar masuk mulutku . KepalaKu di pegangnya.

Karyo mendengus kenikmatan , dan terus bergerak . Lama kelaman aku pun merasa terbiasa. Dan rasanya aku mulai suka permainan ini . Karyo terus memainkan penisnya di mulutku , sampai dia mengeram , dan spermanya keluar di mulutku .

Aku segera memuntahkan spermanya . Baru kali ini Aku merasakan sperma . Rasanya aku ingin muntah . Karyo tampak terduduk lemas. Saat itu aku segera memakai pakaianku kembali . Aku segera meninggalkan ruamahnya , tanpa permisi

Hari sudah gelap saat aku keluar dari rumahnya . Dengan menyetop taksi Aku segera pulang kerumahKu . Aku melihat Opel Blazer suamiku sudah terpakir dengan rapi .

Sial Aku ke duluannya. Jantung berdegup , aku takut suamiku curiga , otakku segera berpikir , mencari alasan yang tepat jika suamiku menayakan hal ini .

Perlahan Aku membuka pintu , dan memasuki rumah ku . Tiba tiba suamiku memelukku dari belakang . Aku terkejut “ Ah .. mas bikin kaget aja ..” kataKu .

“ ha ha ha , Aku gembira sayang , jabatanku di naikan , yang berarti gajiku juga di naik kan .. “ kata suamiku . Dia ingin menciumku . Tapi aku menghindar , mulutku kotor , aku malu terhadap diriku sendiri. “ Mas , yang benar ah , jangan bercanda “ kataKu untuk menhidari ciumannya .

“ benar sayang , benar , kita harus rayakan “ kata suamiku . “ oh , rayakan di mana mas “ tanyaKu . “ karena sudah malam , kita rayakan di ranjang saja yah, sayang “ kata
suamiku . Dan tangannya segera mengangkat rok ku , dan menyetuh selangkanganKu .

Aku berusaha mengindar lagi , ih mas masa di sini , nanti kelihatan orang dong di kamar saja “ kataKu . “ loh , di rumah ini kan cuma kita berdua ..” kata suamiku . Yang jarinya segera meraba selangkangan ku . Jarinya menyelinap di balik celana dalamKu .

Aku takut , suamiku curiga , karena Vaginaku basah , akibat di buat Karyo tadi .

“ Sayang , koq m-e-m-e-k kamu sudah basah benar sih , kamu horny yah “ kata suami ku . “ ih mas bisa aja , tadi aku habis pipis , di rumah bu Ani “ kataku berbohong . “ oh , kamu di rumah Ani , toh “ kata suamiku .

“ aku mandi dulu yah “ kataku langsung lari ke kamar mandi . Aku segar membasuh mulutku , mencuci bersih vaginaku . Aku merasa sangat menyesal telah melakukan hal ini terhadap suamiku. Walaupun selama setahun menikah dengannya tak pernah sekalipun aku merasa begitu nikmat dalam bercinta.

Aku membutuhkan kenikmatan itu , tapi aku juga membutuhkan suamiku . Aku tak habis pikir , pikiranku menolak Karyo , tapi tubuhku sangat menginginkan Karyo .
“ sayang , cepat dong ..” terdengar suara mesra suamiku .

Malam itu kami bercinta . ada rasa hambur disitu . Aku mencintai suamiku , tapi rasanya sexku tak terpuaskan . Sekarang aku makin bisa membedakan . Benar kata Karyo , Aku seperti tempolong , suamiku hanya mempergunakan vaginaku untuk mengeluarkan spermanya , tanpa bisa memuaskan diriku.

Tapi biar bagaimanapun , Rio adalah pilihanKu , aku harus konsekuen . Aku mencintainya apa adanya. Aku lebih baik mengekang nafsu birahi . Aku memutuskan untuk tak menemui Karyo lagi .

“ Ratna , mas besok harus ke Jakarta , menemui dereksi darti kantor pusat “ kata Rio tiga hari setelah kenaikan jabatannya .
“ ha , berapa hari mas , saya boleh ikut ? kataku.

“ Ah cuma sehari koq , “ kata Rio . “ tapi mas , saya takut di rumah sendiran “ kata ku , dengan harapan suamiku mau mengajakku ke Jakarta . Tapi jawabannya , berbeda dengan yang kuharapkan .

“ saya sudah minta Pak Karyo unutk mengawasi rumah kita , dia akan mengirim anak buahnya , untuk jaga di sini , kamu tenang aja deh “ kata suamiku. Jantung berdugup keras , Karyo lagi ..

Pagi itu suamiku di jemput mobil dari kantornya , dan mobil itu segera membawa suamiku ke airport . Dangan melambaikan tangan aku melepas suami ku ke Jakarta.

Belum sempat aku menutup pintu rumahku , sosok tubuh besar itu sudah berada di depan pintu rumahku . “ Karyo , mau apa pagi pagi begini ke rumah orang “ kataku ku buat ketus.
“ loh , suami mu minta , aku menjaga rumah mu , juga menjaga dirimu he he he “ kata Karyo , yang terus masuk ke rumahku tanpa di persilakan.

“ Karyo , tolong jangan ganggu aku , “ kataKu . Karyo menatapku , bola matanya bagaikan bersinar , yang menerobos ke mataku . “ Ratna , ayo katakan dengan nurani kamu , kamu tak membutuhkan diriku “ kata Karyo .

“ Aku , aku , aku “ lidahku seperti terkunci . Tangan karyo segera mengandeng tubuhku , membawaku masuk ke kamarku.
“ sayang , aku tak bermaksud jahat sama kamu , aku cuma mau memberi kamu kenikmatan sayang . kita sama sama butuh itu “ kata Karyo .

Perlahan Karyo melepas daster tidurku , yang di balik daster itu aku tak memakai bra . Dan buah dadaku langsung terpampang di hadapannya . Perlahan lidahnya menjilat puting susuku . “ ahh .. “ desahku.

Pikiranku kosong melopong , aku lupa suamiku . aku hanya ingat kenikmat yang kudapat dari Karyo . Lidahnya terus bermain di putingku . Jari jarinya hinggap di selangkangan celana dalam merahku . “ ohh Karyo .. sudah tolong jangan bikin aku nafsu ” .

Jari jari itu bergerak , dan vaginaku mulai mengeluarkan lendir birahi . Mulutnya pun terus menyedot nyedot buah dadaku . Jarinya terus menari nari di selangkangan celana dalamku yang makin membasah .

“ Ohh , Karyo kamu jahat ooh i-t-i-l saya jadi gatel .. “ desah saya . Karyo terus menaikkan birahi saya dengan permainannya. Saya sudah tak tahan , saya mendesah kenikmatan “ karyo , saya mau keluar “ . Saat itu , Karyo dengan sekuat tenaga , meremas buah dada saya .

Saya menjerit kesakitan , otomatis , birahi saya menurun , orgasme saya menghilang . Tapi Karyo perlahan menjilati lagi putting susu saya . mengelitik . Membuat birahi saya berangsur naik kembali . Kembali saya mendesah kenikmatan .

Saat saya hampir menuju puncak kenikmatan saya , Karyo mengigit putting susu saya , memberi saya rasa sakit . kembali saya gagal orgasme.

Tapi Karyo segera menaikan birahi saya lagi ,dengan memainkan selangkangan saya “ Karyo tolonglah , saya mau orgasme buat saya orgasme . ” saya memohon orgasme pada dirinya setelah dia mengagalkan orgasme saya yang ke tiga kali .

“ tenang sayang , saya pasti kasih kamu orgasme yang ternikmat yang pernah kamu rasakan “ . Sambil dia mendorong tubuh saya dan saya terduduk di pinggir ranjang.

Celana dalan saya , sudah terlepas dari tubuh saya . dangan dua jarinya bibir vagina saya di buka . Lidahnya menjulur menjilati klitoris saya . Saya mengerang “ ohh , iyah terus buat saya orgasme , saya mau keluar …Karyo ..” .

Lidahnya dengan cepat , terus merangsang klitoris saya yang semakin membesar ,
“ oh.. karyo , gatel , enak sekali teruss “ . Lidah itu terus menjilati klitoris saya .
Saya sudah dekat , dan seperti nya Karyo tahu , Dia sengaja , segera klitoris saya di sedotnya dengan kuat , saya merasakan sakit sekali , yang membuat orgasme saya pergi menjauh .

“ Karyo , kamu jahat , kamu jahat , tolong saya mau keluarr “ kata saya mengiba , rasanya saya ingin menangis . Mengiba minta orgasme , dari orang seperti Karyo , sangat merendah kan diri saya. Tapi apa boleh buat , saya tengah di amuk birahi .

“ Ratna sayang , tenang kamu pesti mendapatkan orgasme “ katanya . Lidahnya kembali menjilati klitoris saya dengan lembut. Tiga buah jarinya di gunakan menekan perut saya di bawah pusar . Ini membuat saya merasa ingin pipis . Saya mencoba mengeser tanganya . Tapi saya seperti tak bertenaga.

Lidahnya terus memberi kenikmatan di klitoris saya , sebentar saja , rasa ingin orgasme telah mendera tubuh saya . “ Ohh , Karyo , saya , oh i-t-i-l nya ..oh gatel sekali , saya tak kuatt .. oh kebelet.. mau pipis “ . Saya merasakan seperti nya sulit menahan rasa ingin pipis , tapi saya juga mau orgasme.

“ Yah , lepaskan Ratna , ayo keluarkan nafsu birahi kamu ..” kata Karyo . Tubuhku mengejang “ OOHHHH .. Karyo .. ahh gatell gatell aku tak tahan“ jeritku tak karuan .

Tubuhku mengerang nikmat , dan Aku menyemburkan pipiku dengan kuat . Aku merasa kan setiap tetes air seniku , mengalir memberi sensasi kenikmatan , berbarengan orgasmeKu .

Aku orgasme dangan begitu fantastik , tak aku perdulikan kamarku yang basah dengan air pipisku . Tubuhku sepertinya rontok , tulangku seperti lepas , aku terbaring dengan lemas.
Karyo hanya melihatku dengan tersenyum . Dan membiarkan diriku beristirahat.

Setelah itu tubuh Karyo yang bugil merangkang menaikki tubuhku , aku berusaha mendorong tubuhnya “ Karyo jangan , aku pakai mulutku saja “ kataKu , tak rela penisnya memasuki tubuhku .

“ aku sudah pernah merasakan mulut kamu sayang , sekarang aku mau coba m-e-m-e-k kamu “ kata Karyo . Tubuh terasa lemas , seperti tak bertulang , Karyo dengan mudah membuka lebar kaki ku , kepala penisnya mulai menyetuh liang vaginaku .

Air mataku meleleh di pipiku saat itu aku teringat suamiku Rio . Aku memejamkan mata . Saat kurasa , penisnya mulai memasuki tubuhku .

Getar getar nikmat mulai berkecamuk di diriku . Aku merasakan sentuhan penisnya yang menikmatkan. Tak pernah Sekalipun aku menemukan rasa ini pada penis Rio .

Tat kala batang penis hitamnya bergerak keluar masuk , aku mulai merakan nikmat yang luar biasa , Karyo yang terus mengocok vaginaku dengan penisnya mendengus “ m-e-m-e-k kamu luar biasa nikmatnya sayang “ katanya .

Dalam hati aku pun berkata yang sama . “ Ahh Karyo .. ahhh “ desahku Goyangannya yang lembut, tapi mantap segera membawaku ke puncak orgasme . Tapi seperti sebelumnya Karyo menahannya . Dia membenamkan penis besar di dalam , vaginaku , dan dia diam tak bergerak .

“ Karyo , ayo goyang dong ..” pintaKu . Karyo tersenyum “ loh , tadi gak mau , koq sekarang minta “ . Wajahku sepertinya panas , birahiku melorot .

Kembali Karyo mengoyang , dan membawaku kepuncak orgasmeku . Aku sudah tak tahan , aku harus mendapatkan orgasmeku . Dan lagi lagi Karyo dengan sengaja membatalkan orgasmeku . Penisnya di hentak keras ke dalam vaginaku , rasanya kepala penisnya memukul rahimku .

Aku mengerang sakit . “ Karyo , kamu jahat sekali ..” kataku . Karyo tersenyum . “ kalau mau ninta orgasme dari aku yah , kamu harus minta dengan mesra dan nafsu dong “ katanya.

Aku seperti seorang cewek murahan tak bisa berpikir jernih . langsung aku berkata “ Ayo , mas Karyo e-n-t-o-tin Ratna ,yah , Ratna minta orgasme , ayo mas tolong “.

Karyo tersenyum , dan dia mulai mengoyang batang penisnya. Penis itu membuat aku gila . Sebentar saja , rasa gatel di vaginaku , membuat tubuhku mengerang dan menjerit “ ahhh , enak….aku keluarrr “ .

Aku lemas , Karyo menahan gerakan penisnya sebentar , merasakan otot otot vaginaku meremas batang penisnya , dan kemudian bergerak lagi . Sebentar saja , aku mencapai orgasme lagi .

Entah hari itu berapa kali tubuhku , mengejang di buat orgasme oleh batang penis Karyo . Yang jelas aku sangat menikmati permainannya . Aku lupa siapa diriku , aku lupa siapa suamiku.

Sejak saat itu, saya pun ketagihan dengan permainan Pak Karyo. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Karyo juga sering minta duit, saya tidak merasa membeli kepuasan sahwat kepadanya.

Semua itu saya lakukan, tanpa setahu Rio. Dan saya yakin Rio juga tidak tahu sama sekali. Saya merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, saya juga butuh belaian keras Karyo itu. Entah sampai kapan.

TAMAT

cerita seks Memijat Tante Hingga Dapet Sex dari Tante

 Memijat Tante Hingga Dapet Sex dari Tante cerita seks memuaskan nafsu boss tante tante -"Senamnya di mana Tante ?" Aku coba me...